Pages

Sabtu, 18 Mei 2013


BIOLOGI  TANAH



Biologi tanah adalah ilmu yang mempelajari tentang Biota tanah baik jasad-jasad yang berukuran mikro maupun makro mulai dari klasifikasi atau penggolongan sifat-sifat dan aktivitas serta interaksinya antar organisme maupun pengaruhnya terhadap lingkungan hidaup terurama terhadap sifat-sifat tanah.

PENGERTIAN TENTANG TANAH
Tanah adalah : - lapisan atas regolit  à hancuran biokimia
- bahan organik banyak,terdapat perakaran, mikroorganisme, dll
- hancuran iklim intensif
- horizon-horizon

Tanah adalah :  tubuh alam à campuran hasil hancuran mineral dan bahan organic yang menyelimuti bumi,terdiri dari udara,air,tunjangan mekanik dan unsur-unsur hara untuk tanaman
(pendekatan secara edapologik)

                                                      KOMPOSISI TANAH : PADAT, CAIR, UDARA
TERDIRI DARI Lima  kelompok :                 
                                           1. partikel-partikel mineral à  kerikil, pasir halus, lempung dan lumpur
2.  sisa-sisa tanaman dan binatang yang membusuk, yang hancur dan      menyatu dengan Partikel –partikel tanah, sisa-sisa tanaman, dapat berwujud humus dan bahan humus
3. system kehidupan à  serangga, algae, protozoa, cacing, binatang mengerat, fungus, Aktinomisetes, bakteri dan akar tanaman.
        4. air à air bebas dan air higroskopis, larutan garam anorganik dan      senyawa   organic
                                        5.  gas / atmosfer tanah  à  CO2, O2, N dan gas-gas lain.

BEBERAPA  SIFAT  FISIK  YANG PENTING  UNTUK  SISTEM  KEHIDUPAN  ORGANISME  TANAH
TEKSTUR  TANAH  : Perbandingan kandungan partikel-partikel tanah primer  à  fraksi liat, debu dan pasir dalam suatu masa tanah.
TEKSTUR TANAH  à  Kualitatif            : halus dan kasar
                                       Kuantitatif            :  kandungan liat  lebih besar  à halus
                                                                         Kandungan pasir lebih besar  à  kasar
                                    Tanah ringan              : tekstur kasar  à  pasir >  à  mudah lepas
                                    Tanah berat  :  tekstur halus  à  liat >   à  sukar dipisah

SISTEM  KLASIFIKASI  TEKSTUR
                 Sistem internasional (1926)                                        Diameter fraksi (mm)
             Pasir kasar                                                                   2,0  -  0,2
             Pasir halus                                                                   o,2  -  0,02
             Debu                                                                             0,02 -  0,002
             Liat                                                                                < 0,002


STRUKTUR  TANAH :  Susunan butir-butir primer  dan agregat-agregat primer tanah secara alami à  bentuk tertentu yang dibatasi oleh bidang-bidang.
Struktur tanah à mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan aktivitas jasad hidup  tanah
                  Tanah dengan struktur yang baik akan membantu berfungsinya faktor-faktor pertumbuhan tanaman      secara optimal.
                 Ciri-ciri tanah berstruktur yang baik   à  penyebaran ruang pori yang baik yang diisi air dan udara    tanah  sifatnya mantap.
Struktur tanah terbentuk dengan jalan : penggabungan butir-butir primer tanah oleh pengikat koloid  tanah yaitu liat dan humus àagregat primer / a.mikro. Penggabungan a.mikro à bentuk-bentuk yang dibatasi oleh bidang-bidang tertentu yang disebut – agregat makro.

                     A.            mikro à 0,25 – 0,50 mm
                     A.            makro à 0,51 – 10 mm
                     Bongkah à >10 mm

   Struktur yang paling cocok untuk pertanian :                                                        
- Struktur remah  à ruang pori makro non kapiler tidak dapat menampung air ào.k.i diisi udara
- Ruang pori mikro – diantara a.primer à kapiler yang dapat menampung air hujan – tidak merembes ke bawah, sehingga tersedia bagi tanaman.
- Akar tanaman mudah menerobos karena gembur.
- Gerakan air baik
- Aktivitas mikroorganisma baik à perombakan bahan  organik  lancer  à pelepasan unsur hara lancar à proses-proses  nitrifikasi, amonifikasi, denitrifikasi dll.




WARNA TANAH
à Erat kaitannya dengan produktivitas tanah.
Ukuran warna tanah à penurunan produktivitas tanah à hitam à coklat à coklat seperti karat à abu coklat à        merah àabu-abu à kuning dan putih.
“HUE” à warna tanah utama à merah, kuning, hijau, coklat.
Warna tanah à untuk menilai :
·         Kandungan bahan organic
·         Drainase
·         Drainase baik à merah, kuning coklat
·         Drainase jelek à kelabu kebiruan dan berbecak-becak
·         Melihat adanya horizon-horison pencucian dan pengendapan
·         Menaksir kandungan mineral

TEMPERATUR  TANAH
à sangat berpengaruh terhadap proses-proses pelapukan dan penguraian bahan induk, reaksi – reaksi kimia, pertumbuhan tanaman melalui perubahan kelembaban tanah, aerasi, aktivitas mikroba dan ketersediaan hara.
Tingkat aktivitas optimum untuk jasad renik à 18 - 30°C.
Bakteri memfiksasi N2 pada keadaan panas dan tanah agak kering.
>40°C à jasad renik inaktif
Nitrifikasi à temperature optimal 30°C
Temperatur rendah à menghambat penyerapan Kalium oleh tanaman.

POROSITAS TANAH
à Erat kaitannya dengan tata air dan udara tanah, yang sangat berpengaruh pada aktivitas jasad hidup tanah.
Tata air dan udara yang baik untuk pertumbuhan optimal  tanaman : pori tanah yang terisi air minimal 10% dan udara minimal 10%.

LINGKARAN PERGERAKAN AIR
Air tanah berasal dari atmosfir. Air hujan à tanah à air infiltrasi yang mengalir di permukaan (run off).
Air infiltrasi à air perkolasi à air tanah (water ground).
Evaporasi à proses penguapan air permukaan
Di Indonesia evaporasi à 4-5 mm / hari.
Transpirasi à proses penguapan melalui tanaman.
Evapotranspirasi à penguapan melalui tanah dan tanaman

AIR TANAH
1.  AIR ADHESI à Lapisan air yang mengelilingi butir tanah
                          à tidak berupa cairan (karena terlalu sedikit) PF= 7
2. AIR HIGROSKOPIS à bukan berupa cairan, sebagian uap air.
                                     à merupakan selaput tipis ( film air) yang meliputi agregat tanah
                                           PF = 6,3 – 7
3.  AIR KAPILER à T.L.P (Titik Layu Permanen ) = koefesien layu = kelembaban tanah kritis.
                                  PF = 4,2
4.  KAPASITAS LAPANG (KL) = kelembaban setara
                                 à kandungan air dalam tanah sersudah air gravitasi turun sama sekali.
                                       Tanah mengandung air yang tersedia bagi tanaman.
                                       PF = 2,54 atau 1/3 ATM.



BAHAN  ORGANIK  TANAH

                   Penimbunan sisa tumbuhan dan binatang  à  pelapukan  dan pembentukan kembali

                  PELAPUKAN AKTIF                                 jasad mikro

                                                 Bahan organic berubah-ubah dan tidak mantap
Bahan organic tanah mineral   à  3 – 5% dari bobot tanah   à  sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat tanah dan pertumbuhann  tanaman.
Bahan Organik :  -  perekat butir-butir tanah
                               - sumber utama N,P,S
                               - meningkatkan jumlah air yang terikat tanah
                               - sumber energy jasad hidup tanah
Tanpa bahan organik   à tidak terbentuk biokimia tanah
Bahan organik  :   - Jaringan asli dan bagian yang telah mengalami pelapukan
                                - humus dan jaringan asli yang belum mengalami pelapukan
                                - Bagian-bagian tersebut mengalami serangan jasad renik (Heterotrof)
Yang tahan terhadap pelapukan dirombak oleh jasad mikro à humus  à hitam,coklat  à koloidal
Humus mempunyai kemampuan menahan air dan ion-ion hara > liat  ,  sehingga meningkatkan produktivitas tanah

LIAT   dan  HUMUS  SUMBER  KEGIATAN  TANAH
LIAT  dan  HUMUS  à  koloidal, jarah tunggalnya  kecil sekali
   
è Luas permukaan lebar, bermuatan, sehingga ion dan air melekat
è Menentukan sifat fisik dan kimia tanah
è Pusat kegiatan tanah à reaksi-reaksi dan kegiatan ion-ion
è Adanya muatan   à  jembatan pengikat  zarah   ukuran besar  à granular
                                       Jadi tanah yang baik untuk pertanaman   à  Nisbah  liat  :  humus  tertentu    
PENGERTIAN  DASAR  KOLOIDAL  BIOLOGIK
1. Kegiatan kimia tanah lebih besar  à  liat dan humus
2. Jasad tanah berasosiasi dengan humus dan sisa tanaman  à  perombakan kontinu bahan organik danhumus
 à mengendalikan unsur-unsur  hara melalui pelapukan
Dengan demikian penelitian tanah secara edapologik paling tepat didekati dari sudut koloidal-biologik

TANAH   SUATU  LABORATORIUM   BIOLOGIK
Bahan organic tanah  à  bahan energy  à  kehidupan organism di dalam tanah
Di dalam tanah  à  macam-macam mikroorganisme dalam berbagai bentuk, ukuran dan jumlah
                                 Bakteri tanah à 100.000 sampai milyar / g tanah
Bobot total jasad hidup + akar tanaman  =  5000 – 20.000 kg / Ha dengan kedalaman
 20 cm oleh karena itu mempengaruhi sifat fisik dan kimia tanah
Jadi secara praktikal semua reaksi yang terjadi dalam tanah secara langsung bersifat biokimia.
Aktivitas jasad mikro tanah  à penghancuran sisa tanaman oleh serangga dan cacing tanah  à dilapuk oleh bakteri, jamur dan aktinomisetes. Bersamaan dengan pelapukan , terjadi pelepasan unsur hara dalam bentuk anorganik dan organik  à  N, P, S
Pembentukan humus    ß   Gejala Biokimia   ß   Aktivitas mikroorganisme.

PENGARUH AERASI TERHADAP KEGIATAN BIOLOGI
Aerasi Buruk        < 02          Oksidasi bahan organik       
Rawa       < 02                Pelapukan bahan organic lambat                      Dekomposisi   <<
Mikrorganisme Fixasi N2  Aerob   → Aktivitas ↓
  Populasi  Jasad Mikro ↓Jasad Anaerob dan Fakultatif  → Hidup baik   à  Aktivitas  mereka → Fe & Mn ↑ à  Racun untuk tanaman 
Aerasi Buruk     Tanaman : 
            1. Perakaran terbatas
            2. Serapan hara terhambat
            3. Air  <<
            4. Pembentukan senyawa beracun (Fe & Mn)
Contoh :  Bentuk Wortel  & Bit yang aneh , karena  aerasi  buruk  pada  rumput  Perkembangan akar halus terbatas.
Untuk perakaran diperlukan 5 – 12 % O2  didalam udara tanah.
LDO (Laju Difusi Oksigen)  ≤ 20 g x 10 −8  cm −2 men−1  → Pertumbuhan akar terhenti.
Rumput > toleran terhadap LDO rendah dibandingkan kacang-kacangan.
Bit Gula dan Alfalfa memerlukan LDO > Clover (Trifolium)

ORGANISME TANAH
Bahan Organik Tanah ↔ Mikroorganisme Tanah
Mikroorganisme Tanah    Perubahan Biokimia Tanah

Kelompok Organisme Penting Yang Umum Terdapat Dalam Tanah
                                                                                                            Mamalia
                                                                                                            Serangga
                                                                                                            Milipeda
                                                Hidup dari Bahan Tumbuhan              Kutu Kayu
                                                                                                            Tungau
                        Makro                                                                         Keong & Bakicot
                                                                                                            Cacing Tanah
                                                                                                                       
                                                                                                            Cecurut
                                                  Umumnya Predator                          Serangga        
BINATANG                                                                                           Sentipeda
                                                                                                            Laba-laba

                        Mikro              Predator atau Parasit dan                  Nematoda
                                                Hidup dari Sisa Tumbuhan                  Protozoa                     
                                                                                                            Rotifera
                        Akar Tumbuhan
                                                            Hijau
                        Algae                           Biru Hijau
                                                            Diatom
                                                            Jamur
TUMBUHAN    Fungi                           Ragi
                                                            Kapang
                        Aktinomisetes
                                                            Aerobik
                                                            Anaerobik
                        Bakteri                                    Autotropik
                                                            Heterotropik




JASAD  SEDANG  BERAKSI

KONSUMEN  PRIMER
                                                               
MIKROFLORA & DETRITIVOR
 


DETRITUS
                                                                               
JARINGAN TANAMAN
BAKTERI & FUNGI
                                                             Air                                                                       =
                                                                                                                                                          

               
RAYAP, KEONG, KUMBANG, KUTU KAYU, MILIPEDA, CACING
 




MIKROFLORA       Bersifat Kimia
FAUNA                 Bersifat Kimia dan Fisika





KONSUMEN SEKUNDER DAN TERTIER
KONSUMEN PRIMER
PARASIT
           
 

PREDATOR
                                                                                                            :  KARNIVOR,   PEMAKAN MIKROFILIK                     
                                                                                                                       
                                                                                                  Sentipeda    Tungau, Rayap, protozoa         
KONSUMEN SEKUNDER
 
                                                                                                   
KARNIVOR  LAIN                      KONSUMEN TERTIER
                                                                                                ( SEMUT )               


KEGIATAN  JASAD  TANAH
Kegiatan kelompok jasad dicirikan oleh :
Ø  Jumlahnya dalam tanah
Ø  Bobotnya / Isi per luas tanah  à  biomasa
Ø  Kegiatan metaboliknya
Mikroflora    à  mendominasi  Biomasa tanah à  60 -  80% dari metabolik  total dalam tanah  dari Mikroflora   tanah
Fauna tanah  à  RODEN  à  meremukan , mencampurkan, menggranulasikan tanah dan memasukkan tanah ke horizon yang lebih dalam.
Detritivor  à  memasukkan dan mencernakan sisa-sisa bahan organik , meninggalkan kotorannya untuk dihancurkan oleh mikroflora

CACING  TANAH

 Kegiatan cacing tanah   à  Masa Darwin (1881)
Cacing tanah yang banyak dijumpai :  Lumbricoides terrestris  -  merah
                                                                   Allolobophora caliginosa   -  merah jambu
Darwin  (1885)  à  Jumlah  tanah yang melalui system pencernaan cacing  à  15 ton/Ha tanah kering
Dalam 75 tahun tanah setebal 20 cm  seluas 1Ha  à  melalui perut cacing
Lunt & Jacobson (1944)  à  16 ton kotoran cacing per Ha
Kotoran cacing > kaya : C organik, N organik, P tersedia, Ca & Mg yang dapat dipertukarkan, KDT, KB dan menurunkan   jumlah unsur  racun : Al dan Mn
Wollny (1890)  à  cacing tanah mempengaruhi :  - kesuburan dan produktivitas tanah
                                                                             Aerasi  dan drainase tanah
                                                                             Kemantapan dan agregat tanah



FAKTOR-FAKTOR  YANG  MEMPENGARUHI  JUMLAH  CACING

Ø  Tekstur  medium  à  tanah berat
Ø  Bahan organik       à  banyak
Ø  Kapur
Ø  pH tanah
Ø  pupuk kandang
Ø  limbah pertanian
Ø  macam vegetasi
Ø  mulsa
Reproduksi cacing tanah : perkawinan (malam / pagi)
Telur  à  dewasa dalam 6 – 18 bulan 



MIKROFAUNA  TANAH


NEMATODA  :  Bentuk bulat seperti  cacing tanah, ukuran kecil (μ)
                            Ada 3 golongan : 1. Yang hidup dari bahan organic  yang sedang  membusuk
                                                        2. predator
                                                        3. parasit à menyerang akar / jaringan tumbuhan
                                                        Golongan 1 dan 2    à  >> dalam tanah
                                                        Golongan  3             à  Heterodera  à merugikan petanian 


PROTOZOA   :   AMOEBA  (>>) ,  CILIATA  (>)  ,  FLAGELLATA  (>>>)
                            Jumlah Protozoa   à  aerasi, hara  à  lapisan olah tanah
                            Makanan Protozoa  à bakteri dan mikroflora
                            Mempercepat tersedianya unsur hara bagi tanaman

ROTIFERA     à  DI rawa-rawa yang mengandung bahan organik besar à  ±  50 species
                                                   
TUMBUHAN  TANAH
AKAR , ALGAE, FUNGI ,AKTINOMISETES,  BAKTERI
TUMBUHAN  à  produsen primer dari bahan organik
                            Gudang energi matahari

                        -masa bahan organik  à untuk memantapkan tanah
                        -bahan humus
            -membantu penyerapan hara
AKAR   à  merupakan: Sumber energy  bagi fauna  dan mikroflora
                        -agregasi tanah
                        -pelarut asam-asam organik


             Energi dan kehilangan CO2

                                Energi dan input CO2
 

                                                                                                               Fauna Tanah
                                                                                               Predator
                                                                  Detritivor                          Carnivor                 Parasit   
                                                           Konsumen       Konsumen            Konsumen
                                                       Detritus          primer              sekunder               tertier
Humus Tanah
 

                                                                                                            Kotoran dan Jasad
                                                                        Pemakan                    mati                                                                                                                                        mikrofitik                  
                                                                                                                     Kotoran dan
                                                                                           Mikroflora          Jasad mati  




PEROMBAK  SEMPURNA
Keterangan :  Gambar di atas adalah bagan dari lintasan umum hancuran jaringan tanaman golongan tinggi. Karena mereka menangkap energy dan CO2 , tanaman golongan tinggi dikenal sebagai produsen primer. Bila bagian tanaman mati (detritus) jatuh ke permukaan tanah, ia segera diserang oleh fauna dan mikroflora tanah, yaitu konsumen primer, sekunder, atau tertier. Jasad itu membebaskan energy dan CO2 , dan menghasilkan humus. Perhatikan bahwa 80 – 90 % dari seluruh metabolisme tanah dilakukan oleh mikroflora.
Tabel di bawah Contoh Pemakan Mikrofilik dan Karnivor yang berperangai sebagai konsumen          sekunder dan tertier di dalam  atau di atas tanah.
Perhatikan bahwa beberapa binatang (seperti sentipeda) merupakan konsumen sekunder dan tertier.





         Pemakan Mikrofilik
Karnivor
Jasad
Mikroflora dimakan
   Konsumen Sekunder
Predator          Mangsa
          Konsumen Tertier
Predator             Mangsa
  Algae
                        Nematoda
                            Laba-laba
  Bakteri
Tungau           
 Semut                 Sentipeda
  Fungi
                        Enchytracida
                            Tungau


                             Kalajengking
  Fungi

Tungau
  Algae
                        Nematoda
                             Laba-laba

  Lumut
                        Keong
 Sentipeda            Tungau


Sentipeda        Bekicot
                             Sentipeda
Protozoa
  Bakteri dan
                        Afid


  Mikroflora lain
                        Lalat




                             
  Bakteri
                         Cacing tanah
                             Laba laba                          
Nematoda

Cecurut           
 Kumbang             Tungau
                                                
  Fungi
                        Serangga
                             Kumbang
Rayap Fungi





PENGGOLONGAN  MIIKROORGANISME  TANAH

                                               1.  Autochtonous  à mikroorganisme pribumi

WINOGRADSKY    à              2.  Zimogenik   à  mikroba perlakuan

                        3.  Transient   à   mikroba introdusi


SISTEM  PENGGOLONGAN  BAKTERI

I.  Bergey   à  5 golongan (ordo) : 
    Eubacteriales, Actinomycetales, Chlamydobacteriales,   Mycobacteri, Spirochaetales

II.  Didasarkan pada kegiatan-kegiatan fisiologis
    
    A.  Bakteri autotrofik / Fakultatif autotrofik  à  C dari CO2  ;  E  dari  bahan organik
         Bahan organik berupa senyawa nitrogen (NO2, NH3),senyawa sulfur, senyawa besi dan Mn.
         hidrogen , senyawa carbon (CO, CH4)

B.  Bakteri Heterotrofik  à  C dan E dari sentawa organik
     Contoh : Bakteri fiksasi N  à  simbiosis : aerobik à Bakteri berspora, Bakteri gram pos & neg
                    Anaerobik à N gabungan
                    Nonsimbiosis : Anaerobik à Clostridium
                    Aerobik  à  Azotobacter, Radiobacter, Aerobacter

 Bakteri autotrofik
Ø  Untuk pertumbuhan memerlukan media mineral elektif à bermuatan zat-zat anorganik
Ø  Mampu mengoksidasi bahan anorganik à senyawa sederhana
Ø  Mengoksidasi bahan anorganik  à  energy
Ø  Tidak memerlukan nutrisi untuk sintesis sel


   Bakteri Heterotrofik
 1) Bakteri pembentuk spora : Bacillus mycoides  à  koloni besar-besar dan berfilamen
                                                  Bacillus cerreus   à  membran permukaan terdiri dari butiran-butiran yang tersusun konsentris
                                                   Bacillus meganterium  à  penampang koloni 1 cm ; butiran putih
                                                                                               buram dikelilingi cairan gelatin      
2). Bakteri bukan pembentuk spora
a)      Organisme-organisme pembentuk tangkai pendek kecil  < 0,5 u, nonmotil  àBacterium   
     Parvulum
b)      Organisme pembentuk tangkai pendek,motil , < 0,5 u à micrococcus
            indeks ketersediaan N tanah  à  Bakteri globiform
c)      Organisme dengan filament bercabang à  Coccoida
d)      Coccus certangkai , berfilamen  à  melimpah pada rabuk




Bakteri thermofilik (Miquel, 1878)
Ø  Temperatur  à  50 – 72o C
Ø  Sungai, kotoran kerbau,debu, tanah
Ø  Berkembang pada rabuk
Ø  Jerami hangus, cotton, peat dan rabuk rusak oleh bakteri thermogenik
Ø  Bentuk bentuk thermofilik dari golongan lain : Thermonyces, Thermoactinomyces, Actinomyces thermophilik
   Myxobacteria
Ø  Berlimpah pada tanah dan rabuk
Ø  pH 3,7 – 8
Ø  Peran penting à pembusukan (dekomposisi) sampah sayuran di tanah (selulolitik)
Ø  Contoh : cytophaga – gol. myxococcus

Bakteri Denitrifikasi
- Rabuk kuda, kotoran ternak, tanah
 - Mereduksi :  nitrat  à  nitrit   à  N2
 Contoh  :  B. stutzeri,  B denitrofluorescens,  B pulvinus,  Thiobacillus denitrificans (mampu mengoksidasi belerang dan mereduksi nitrat menjadi  à  N2  ; Hidrogenomonas agilis  (mereduksi nitrat)

Bakteri pereduksi sulfat
 Mereduksi sulfat  menjadi H2S
Contoh  :  Vibrio desulfuricans  :  gram negatif, suhu 30 – 35oC
                                                      Garam asam organic sebagai sumber energy
                                                      Berspora  à  Sporovibrio desulfuricans

Bakteri pendekomposisi urea
Ø  Suhu optimum  30oC
Ø  Aerobic
Ø  Bentuk coccus dan bacillus (Bacillus membentuk endospora pada suhu 90 – 95oC)
Ø  Contoh ; Ucobacillus duclauxit  (pH 6,6)
                 U.  maddoxit  (pH 7)
                 U.  pasteurit  (pH 8,1)
      -      Tumbuh pada media + urea 2% 

 Bakteri anaerobik

 Pada kotoran kuda  à  bakteri – bakteri pembentuk spora, anaerob, thermofilik
 Suhu limit untuk pembentukan biakan 60 – 65oC
 Bakteri-bakteri patogenik anaerob :
Ø  Clostridium welchill 100% di tanah
Ø  C. putrificus tenuis  71% di tanah
Ø  C. amylobacter  65% di tanah
Ø  C. tetanomophum  14% di tanah
Ø  C. tetani   11% di tanah

Bakteri pelapuk selulosa
Contoh : Bacillus cellulose disulvens (Khouvive)  à dari perut manusia
                         Sel-sel vegetatifnya 2,5 – 12,5 μ; spora 2,5 μ
                 B. cellulose fermentans (Werner) à dari kotoran larva Protosea cuprea

Bakteri pelapuk selulosa aerobik
Ada 3 genus (Winogradsky)
A. Cytophaca : 3 - 2 μ, ramping, berfilamen, runcing ke ujung. Sumber energy → selu;losa  → gel koloida. warna kuning, oranye, ros, merah.
                           - C. lutea, Spirochaeta cytophage
                             ( Winogradsky)       (Hutchinson & Clayton) 1918.
                                                           
                                                            C.hutchinsoni
B. Cellvibrio     : 2 – 5 μ, ramping, batang bengkok ujung membulat, motil aktif, satu flagella, krem-oker
C. Cellfalcicula: Bentuk sel seperti kumparan/sabit, 2 μ, ujung runcing, satu flagel, warna putih kaca & krem.   

BAKTERI  TANAH
Ø  3 – 4 milyar / gram tanah
Ø  4 – 5 ratus kg / ha
Ø  Berkoloni di sekeliling butir tanah
1. Autotropik  :  - Energi dari oksidasi mineral
                          - oksidasi nitrat dan belerang
                          - jumlahnya sedikit
 2. Heterotropik  - jumlah >>
                            - pelapukan bahan organic

 Fungsi  : 1. Turut serta dalam semua perubahan bahan organik
               2. Memegang monopoli dalam reaksi enzimatis:
                    - nitrifikasi
                    - oksidasi bakteri
                    - fiksasi nitrogen
 Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri:
 - Oksigen  à  aerob, anaerob, fakultatif aerob
 - Kelengasan / kelembaban  à kadar air tanah
 - Suhu : 21 – 38oC   
 - Tidak mampu membusukan bahan organik
 - CO2  à  sumber C , diasimilasi secara kemosintesis

Contoh : 
Nitrosomonas  :   NH3  + 3O  à  HNO2  +  H2O  +  79 cal

Nitrobacter      :   HNO2   +  O  à  HNO3  +  21,6 cal

Bakteri sulfur   :   S  +  3O  +  H2O  à  H2SO4  +  141,8 cal

Kemosintesis    :   CO2  +  H2O  +  E  à  karbohidrat  +  O2
Fotosintesis      :   klorofil dan energy matahari

                             6CO2  +  6H2O  +  674 cal  à  C6H12O6  +  O2
                                                         (E. matahari) (karbohidrat)
    
Aktinomisetes

                                         Bakteri      Aktinomisetes     Eumycophyta 

Ø  Miselium uniseluler, hifa bercabang, Ø hifa 0,5 – 0,8 μ.
Ø  Menghasilkan enzim-enzim diastatik, invertase, tirosinase
Ø  Penghasil antibiotika (75 macam) : Streptomisin, Khloramphenicol, Aureomisin, Terramisin, Neomisin.

Empat Genus Aktinomisetes :
1. Actinomises            pathogen biratang
2. Nokardia                 parasit-parasit, saprofit-saprofit
3. Streptomises           di tanah dan hama-hama tanaman
4. Mikromonospora    di dasar telaga, kompos-kompos panas.


AKTINOMISETES  TANAH

Ø  Bermiselium pendek
Ø  Fruting bodies
Ø  Ukuran    bakteri
Ø  Susunan sel diantara bakteri dan jamur
Ø  Aerasi dan kelembaban à perkembangan yang baik
Ø  Kadang-kadang aktif pada kondisi dimana fungi  dan bakteri tidak bisa aktif
Ø  Sangat sensitif terhadap kemasaman
Ø  Aktiviutas << pada pH 5,0  
Ø  15 – 20 juta / g tanah kering
Ø  5 – 600 kg / ha
Ø  Jumlah >> pada tanah berhumus  >  padang rumput dan padang pengembalaan tua
Ø  Aroma tanah
Ø  Pelapukan bahan organik dan pembebasan unsur hara
Ø  Merombak lignin à senyawa sederhana
Ø  Mineralisasi nitrogen dari humus
Ø  Kesuburan tanah



CENDAWAN TANAH

Fungi tanah umum      :  Zigorhinchus, Mucor, Rhizopus, Penicillium, Aspergillus, Trichoderma, Fusarium    dan  Cladosporium.
Phicomycetes tanah    :   56 species – 11 genus
Askomycetes                :   12 species – 8  genus
Deuteromycetes         :  197 species – 62 genus

Berdasarkan hubungannya dengan bahan organik    populasi cendawan  → 7 golongan :
1. Bentuk Humicolous                                                             :  Pada Humus
2. Bentuk Terrestrial                                                               :  Pada Tanah

3. Bentuk Oprophilic (Fumicolous) : Onggokan Rabuk
4. Bentuk Hypogeous             :    di bawah permukaan tanah
5. Bentuk Lignicolous            :    pada bahan-bahan tanaman baru
6. Bentuk Pseudoparasitic     :    pada pelukaan, Mycorrhiza
7. Bentuk Parasit Sejati         :    Parasit Fakultatif


Dari segi Ekologis                 Beberapa golongan cendawan tanah :
Ø  Cendawan gula  (Phycomycetes)
Ø  Cendawan pelapuk selulosa  (Actinomycetes & Deuteromycetes)
Ø  Cendawan pelapuk lignin  (Basidiomycetes)
Ø  Cendawan humus
Ø  Cendawan parasit penghuni tanah
Ø  Cendawan penghuni akar tanaman
Ø  Cendawan coprophilus
Ø  Cendawan predaceous      

Cendawan Tingkat Tinggi
Ada 2 (dua) golongan :
1.  C.calcofilic        Amanita ovoidea, Lepiota granulose, Clitocybe geotropa, Tricholona album, Russula maculate, Cortinarius fulgents, Boletuscendawan satanas, Clavaria flava, Leucoperdon caelatum.
2. C.calcofulgic        Amanita virosa, Lepiota prucera, Clitocybe claviceps, Lactarius turpis, Russula amoena, Cortinarius mucosus, Boletus bovines.


Cendawan pelapuk sellulosa
   Penicillium, Aspergillus, Trichoderma, Sporatrichum, Fusarum, Chaetomium
Hypomycetes    - Memegang peran lebih penting dalam pelapukan selulosa    dibandingkan dengan  bakteri
 - Warna humus serupa dengan warna miselium dan spora-spora cendawan
 - Gula dan alkohol merupakan produk perantara dari proses pelapukan.
           



Cendawan mycorrhiza
      A. Ectotrophic mycorrhyza :  Hyfa tidak melakukan penetrasi ke dalam sel. Hifa melakukan pengembangan interseluler yang ekstensif di antara sel-sel korteks akar (pada tumbuhan hutan).
      B. endotrophic mycorrhiza    :  Hyfa melakukan penetrasi ke dalam sel sel korteks atau ke lapisan akar tertentu. Miselium yang berhubungan dengan tanah hanya sedikit. Terdapat pada tumbuhan :  Orchidaceae, Ericaceae, Eparidaceae.                
                                

FUNGI  TANAH :  - tidak berklorofil
                                - energi dan carbon dari bahan organic

Ada 4 kelas : 1. Fikomisetes
                      2. Aktinomisetes
                      3. Deuteromisetes /Hipomisetes / Fungi Imperfekti
                      4. Basidiomisetes

Ada 2 golongan : 1. Khamir (uniseluler)
                             2. Kapang ( hifa/miselium)
Tumbuh baik pada suasana masam
Banyak tumbuh pada lapisan olah tanah
Contoh: Penicillium, Aspergilluys, Mucor, Trichoderma
Terdapat 1 juta / g tanah atau  1 – 1,2 ton/ha
Pupuk kamdang sangat mempengaruhi jumlah kapang


Aktivitas fungi :  - penghancur selulosa, zat pati, gum, senyawa organic ( protein dan gula)
                           - berpenagruh pada kesuburan tanah
                           - berperan dalam pembuatan humus dan agregasi tanah

Metabolism fungi  > efisien dari abkteri
                            Memerlukan : C dan N > ;  CO2  <  ;  NH4++  <

Mikoriza  à miselium yang menyelimuti akar
è Asosiasi fungi dengan akar tumbuhan
è Hymenomiusetes
è Membantu penyerapan unsure P
è Memperluas penyerapan hara

ALGAE  TANAH
Algae dan ganggang : - berklorofil, terdapat pada lapisan atas tanah
                                    - tumbuhan perintis  à pelapuk batuan
                                    - lebih kurang ada 60 species
                                    - Ada 3 golongan à ganggang hijau (Chlorophyceae)
                                                                     Ganggang hijau biru (Cyanophyceae)
                                                                      Diatom (Diatomaceae)
Di padang rumbut dan di sawah à ganggang hijau biru  à fiksasi N udara     
Di kebun tya  à  Diatom


PROSES  DEKOMPOSISI

Bahan organik (sisa tanaman dan binatang)  à unsur kimia (anorganik) :C,N,P,S dll oleh microorganisme (cendawan, bakteri,aktinomisetes, protozoa, cacing,serangga,dll) à kelembaban dan aerasi

DEKOMPOSISI KARBOHIDRAT
Glukosa oleh cendawan :

C6H12O6  +  1,5 O2  à  C6H8O7  +  2H2O
                                   (asam sitrat)
C6H12O6  +  4,5 O2    à   3C2H2O4  +  3H2O
                                      (asam oksalat)
C6H12O6   +   6O2   à   6CO2  +  6H2O


Glukosa oleh bakteri anaerob dan ragi

C6H12O6   à   2C3H6O3
                       (asam laktat)

C6H12O6    à    2C2H5OH   +   2O2
                         (alkohol)

C6H12O6    à    C4H8O2  +  2CO2  +  2H2      
                        (asam butirat)


Glukosa oleh cendawan anaerob

C6H12O6   +   2H   à   C4H6O4   +   C2H5OH   +   H2O
                                  (as.fumarat) (alkohol)

Bila ada oksigen :

C2H5OH  +  2O   à   CH3COOH   +   H2O
(alkohol)                     (as.asetat)

CH3COOH   +   O    à   C4H6O4    +    H2O
(as.asetat)                   (as.fumarat)

Tepung oleh A. oryzae, B. amyloverus, B. mesentericus, B. macerans      

(C6H10O5)2n      +    (n+1)H2O    à    n C12H22O11
(tepung)                                               (maltose)

C12H22O11   +   H2O      à    2C6H12O6
(maltose)                               (glukosa)


DEKOMPOSISI SELULOSA

Selulosa à polimer dari glukosa
                   Tahan terhadap beberapa enzim dan zat kiimia
                   Pada bahan berserat : jerami , kayu, rumput, daun, batang, ranting dll.

Delapan golongan organisme pendekomposisi selulosa :
Bakteri aerob, myxobacter, bakteri anaerob thermofilik, aktinomisetes, cendawan berfilamen, cendawan tingkat tinggi, protozoa, serangga dll.
Selulosa oleh Bakteri anaerob (pada kelembaban 80-95%)

C6H10O5   +   (n-1)H2O     à    n(C6H12O6)
(selulosa)                                    (glukosa)

C6H12O6   à   C3H6O3   +   C2H5OH    +   CO2
(glukosa)      (as.laktat)     (ethil alkohol)

2C2H5OH   à   C2H4O2   +   2CH4
(ethil alkohol)  (as.asetat)   (methan)

Dekomposisi selulosa oleh cendawan pada kelembaban 50-75%.
Kelembaban  ≤ 10%   à  tidak terjadi dekomposisi selulosa






DEKOMPOSISI  HEMISELULOSA


Hidrolisis dari :  pentosan  à  gula pentose
                          Araban     à   arabinosa
                          Xylan        à   xylosa
                          Hexosan   à   hexosa
                          Galaktan  à   galaktosa
                          mannan   à   mannose
Pektin terdapat padsa sayuran dan buah-buahan
Proses pembusukan sayuran dan buah-buahan à merupakan pembongkaran pectin:

C41H60O36   +   9H2O   à  C6H12O6  +  C5H10O5  +  2CH3COOH  +  2CH3OH  +  4C6H10O7
DEKOMPOSISI  PROTEIN

Protein tanaman terdiri dari : 1-20% asam amino; 50 % C; 15-19% N; 6-7% H; 21-23% O2; S dan P
Protein  à  polipeptida  à  asam amino  à  ammonia,CO2, asam organic dan alkohol
                                                                     ↑bakteri dan cendawan
           Pada perombakan protein à  50 – 80% ammonia (Waksman & Starkey)
  
            Dekomposisi  protein oleh berbagai microorganisme pada kultur murni      

Protein
Jenis-jenis microorganisme
0,5 g/40 hari
Bacterium proteolit
Bacillus subtilis
Streptomyces coelicolor
Rhizopus sp
Gelatin
25,45 mg
42,82                  
39,99
18,98
Casein 
37,57
23,43                  
21,81
18,58
Gliadin
29,91 
14,55                  
21,41
18,59
Fibrin
19,76                 
18,55                  
16,22
18,55
Albumin 
15,75                 
14,54
15,35
11,31
Zein
25,86                   
7,68                    
8,89
2,43

          Pada residu tanaman dan binatang terdapat senyawa N lain : urea, intipurin , asam hipurat,   lesitin,kholin, sianamida, sianida, alkaloida , khitin.
          Sianamida  à  urea
                                   Disianodiamida (racun untuk bakteri)
          Kholin     à    aminotrimethil
                          ↑ bakteri

DEKOMPOSISI  LIGNIN

LIGNIN à  Susunan benzo, pada semua tanaman à  5-30%
                   Pada dekomposisi alami à  lignin cenderung berakumulasi à lebih resisten
                   Terdapat pada humus,kompos,gambut              



Dua proses dekomposisi kayu oleh cendawan teroksidasi (Falck):

1.      Proses penghancuran à selulosa didekomposisi, lignin berakumulasi
      Mikroorganismenya : Merulius lacrymans, Coniophora, Poria, Lenzites
2.      Proses pengkaratan à lignin & selulosa diserang
Mikroorganismenya : Pollyporus annosus, Trametes pini, Stereum rugosum, Agaricus nebularis, Coniophira cerebella (selulosa saja), Psalliota campestris, Coprinus radianus.


DIAGRAM SINTROFISME

 

                                      F                 
        
C
B
MINERAL, AIR, CO2, tersedia bagi semua
          
                                                                                                                                                                                  
 



                        SELOBIOSE                                          EXSOENZIM   CO2
A
HIDROLITIK           1                  M                          M
                                                            
                          2
G
SELULOSE                                                                                                            3                        H                            NO2
 

                                                                                                                    CO2
E
 
                                GLUKOSE                                                                                                                             TUMBUHAN      
  NO3                              hewan
 

MINERAL, AIR, CO2 tersedia bagi semua
                                                                         D                                                                                                 protein,urea,NH 3   
                                                                                                                                                                                                                                                                    dalam penguraian          


 

A        : Organisme heterotrof                                      F       : Jamur                                                     1 : Asam Laktat                                                  
B,C,D : Organisme pemakai glukosa                         M,G : Pemakaiu limbah glukosa                  2 : Amoniak
E         : Mikrooeganisme autotrof                              H      : Organisme pereduksi  NO3 → NO2 

    3 : Etil Alkohol


DAUR  KARBON


                                OKSIDASI o/ M.O                                                                             PENAMBATAN CO2
CO2 ATMOSFIR
                                                                                                                                                SEC. FOTOSINTESIS
 

                                OKSIDASI                                             PEMBA-                               respirasi              
                                O/ M.O                                                 KARAN
BAHAN BAKAR FOSIL
CH4
KARBON ORGANISME DL TUMBUHAN HIJAU, ALGAE DAN BEBERAPA BAKTERI
 


                                REDUKSI
                                O/ M.O
MINERALISASI SENYAWA KOMPLEKS (SEL& JAR MATI) DAN AIR OLEH MICROBA
 


                                                                                                                RESPIRASI

                                                                                                                                                                TRANSFORMASI SENYAWA
ORGANIK   TUMBUH2AN
(METABOLISME HEWAN)
SENYAWA ORGANISME DL TANAH AIR & JARINGAN TUMBUHAN DAN HEWAN
 




SIKLUS  NIOTROGEN





                                                           SIKLUS NITROGEN
                                                   

                                    Nitrogen Udara                                                        Produk                 Senyawa N                  
                                                (N2)                                                          buangan N   organik pd hewan
                                   
                                    1) Konversi oleh               Fiksasi N2 oleh             Dekomposisi
                                            Sinar /  elektrik      microorganisme          mikroorganisme    
                                        2) Hujan                                                                                                                 
                                                                                                                                                                                   
            denitrifikasi                      NO3-                          NH4+ (ammonium)                   Senyawa N
                                                                (nitrat)      nitrifiksasi                                                organik pada tumbuhan
                                                                                  






FIKSASI NITROGEN
I. PEMBENTUKAN NODULA
       Rhizobium disekitar rambut akar (→ auxin) → Rambut akar curling    Rhizobium mengin-        
                                                                                                 feksi rambut akar                                                                                                                                                                                        
                                                                                    Rizobium bergerak melalui benang infeksi

                        Rhizobium keluar dari benang infeksi                        Masuk kedalam sel korteks                                     
                                                                                                                                                                                                           
                        Memperbanyak diri dan berubah bentuk                menstimulir aktivitas meristem
                                                                                                       
                                    Bakteroid                                                                                                                                               
                                                                                                                                                                             
                                                                  Nodula akar                       terjadi pembelahan sel
                                                        

Fungsi bakteroid  → mengikat N2 melalui aktivitas enzim (Nitrogenase) dan dalam keadaan tanpa O2 , Jadi O2 harus diikat dulu oleh Leghemoglobin.



BIOKIMIA DARI FIKSASI  N2                                  
   Nitrogenase

Mo – Fe
Protein



Protein
Donor electron                                                                     
                                                                                                                Mg& Fe - ATP
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                               
Fe      
Protein

Protein
Feredoxin                                                 e-                                                                                                                dari fotosintesis                      
Flavodoxin                                             
Sodium hidrosulfat                                          
(tereduksi)                                                                                                                        
                                                                                                                     
                                                                                                          N2
NH3                                                                                                                             







PENGGUNAAN PRODUK  NH3

I.   NH3   + glutamate  +  ATP      glutamate sintetase         glutamine  +  ADP + Pi 
       Glutamine  +  α ketoglutarate  +  NADPH+                        2 glutamate  +  NADP.  (NAD).

II.  Nitrifikasi
      NH3  +  ½ O2                  NH2OH  (hydroxylamine)
      NH2OH +  O2                 NO3  +  E

III. Denitrifikasi
      NO3-                   NO2---enzim           NO  reduksi           N2O nitrogen oksida    N2
                                     denitrifikasi                    asam nitrat                             reduktase
           nitrat reduktase









Tidak ada komentar:

Posting Komentar