BAB I
A.
ATMOSFER
Bumi terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian yang padat
(litosfer), cair (hidrosfer) dan gas (atmosfer), atmosfer menutupi seluruh
permukaan bumi, baik yang padat maupun yang cair, yaitu tanah dan air.
1.
Pengertian Atmosfer
Atmosfer adalah bagian bumi yang terdiri dari campuran beberapa
gas yang mengelilingi bagian bumi yang padat dan cair. Menurut Humphrey, gas-as
atas unsur-unsur y terdapat dalam atmosfer dapat dilihat di bawah ini :
Tabel susunan gas-gas utama atmosfer
No.
|
Gas
|
Ketinggian
(dalam km)
|
|||
15
|
20
|
40
|
100
|
||
1
|
Nitrogen/zat lemas
|
79,5
%
|
81,2
%
|
86,5
%
|
3,0
%
|
2
|
Oksigen/zat asam
|
19,7
%
|
18,1
%
|
12,6
%
|
0
%
|
3
|
Argon
|
0,8
%
|
0,5
%
|
0,2
%
|
0
%
|
4
|
Zat air
|
1,0
%
|
0,0
%
|
0,7
%
|
96,4
%
|
Selain itu, atmosfer mengandun pula gas-gas neon, helium,
hidroenium, kripton, dan xenon. Dan atmosfer juga terdapat
persenyawaan-persenyawaan seperti uap air, ozon, gas CO2, dan NH3.
Atmosfer
mempunyai beberapa sifat :
a.
Tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak dapat dirasakan
kecuali dalam bentuk angin.
b.
Dinamis dan elastis sehingga dapat mengemban dan
mengkerut.
c.
Transparan terhadap bentuk radiasi.
d.
Mempunyai berat sehingga dapat menimbulkan tekanan.
2.
Susunan Lapisan Atmosfer
Lapisan atmosfer dapat dibagi-bagi berdasarkan ketinggiannya
dari permukaan air laut.
Tinggi dalam mil Temperatur
F.
250 — — + 1898
240 — — + 11768
230 — — + 1638
220 — — + 1525
110 — — + 626
100 — Meteorit — + 513
90 — — + 399
80 — — + 292
70 — — + 172
60 — Batas
Inosfer — + 59
50 — — - 27
— — + 133
40 — — + 153
LAPISAN
OZON
20 — — - 67
Mt.
Everest 29,141 kaki
— - 67
Troposfer
— - 30
|
a.
Troposfer
Merupakan lapisan atmosfer yang paling bawah, di
daerah khatulistiwa, ketinggian troposfer dapat mencapai 20 km dan di daerah
kutub hanya mencapi 9 km, ketinggian rata-rata 12 km, batas atas lapisan
troposfer disebut juga tropopause.
b.
Stratosfer
Ketinggian stratosfer antara 12-80 km dari permukaan
air laut. Batas atas lapisan stratosfer disebut stratopause. Lapisan ini dapat
dibagi lagi menjadi :
1)
Lapisan isoterm, terletak antara 12-35 km, dengan
temperatur yang tetap yaitu -50 0C.
2)
Lapisan panas, terletak antara 35-50 km, dengan temperatur
antara
-50 0C, sampai + 50 0C, lapisan ini banyak mengandung ozon (O3) dan disebut juga ozonosfer.
-50 0C, sampai + 50 0C, lapisan ini banyak mengandung ozon (O3) dan disebut juga ozonosfer.
3)
Lapisan campuran, terletak antara 50-80 km, dengan
temperatur antara -70 0C sampai + 80 0C.
c.
Ionosfer
Ketinggian lapisan ini antara 80 – 800 km, lapisan ini
terjadi ionisasi atom-atom udara oleh radiasi sinar-sinar dan ultraviolet yang
dipancarkan oleh sinar matahari. Akibatnya, lapisan ini terdapat lapisan
inversi (lapisan atmosfer yang semakin naik suhunya bukan semakin rendah
melainkan semakin tinggi). Dan lapisan ini merupakan lapisan yang panas, ada
ahli yang menyebut lapisan ini sebagai lapisan termosfer.
d.
Eksosfer
Lapisan eksosfer adalah lapisan terluar dari atmosfer,
ketinggiannya antara 500-1000 km, butir-butir gas pada lapisan ini dapat meloloskan
diri ke angkasa luar sehingga lapisan ini disebut juga dissipasisfer.
B.
CUACA DAN IKLIM
1.
Pengertian Cuaca dan Iklim
Cuaca adalah keadaan udara pada suatu saat dan pada suatu
tempat/daerah yang sempit. Misalnya : cuaca y cerah, banyaknya awan, tekanan angin
yang tinggi, panas atau sejuk.
Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah yang
relatif luas dan waktu yang relatif lama (puluhan tahun), ilmu yang
mempelajarinya adalah meteorologi dan ilmu yang mempelajari iklim adalah
klimatologi.
2.
Unsur-unsur Cuaca dan Iklim
a.
Suhu udara
Suhu udara diukur dengan termometer, kertas yang
berisikan catatan suhu disebut termogram. Macam-macam termometer dan dapat
digunakan untuk mengukur suhu udara, yaitu termometer air raksa, maksimum,
miminum, maksimum dan minimum. Tipe six belani, binetal, bourdan, dan
termometer tahanan, di bawah ini digambarkan termometer maksimum-minimum tipe
six belani.
_______
Uap alkohol
0 30
suhu maksimum
10
___ suhu minimum 20
20 10
30 0
|
Pengukuran suhu udara dilakukan secara terus menerus
selama 24 jam sehingga didapatkan suhu rata-rata harian. Ini digunakan untuk
menentukan suhu bulanan, suhu rata-rata bulanan digunakan untuk menentukan suhu
tahunan dan suhu rata-rata bulanan diambil selama satu tahun dan suhu rata-rata
tahunan diambil selama beberapa tahun.
b.
Tekanan udara
Adalah udara yang mempunyai massa sehingga dapat
menekan permukaan bumi. Alat untuk mengukur tekanan udara disebut barometer.
Barometer ditemukan oleh Torricelli pada tahun 1644, hasil penemuan alat
pengukur tekanan udara y lain adalah barometer anaroid, barometer ini mudah
dibawa ke lain tempat dan dapat juga digunakan untuk mengukur tinggi tempat di
atas permukaan air laut. Garis-garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat
yang mempunyai tekanan udara yang sama disebut Isobar.
c.
Angin
Adalah aliran udara dari tempat yang satu ke tempat
yang lain. Angin dapat terjadi jika ada faktor-faktor yang menyebabkan angin
mempunyai arah dan kecepatan. Biasanya untuk menentukan arah angin, digunakan
bendera angin, dan kantong angin. Arah bendera angin selalu menunjuk arah angin
tersebut datang, kecepatan angin diukur dengan anemometer dan hasil catatannya
disebut anemoram. Satuan kecepatan angin adalah km per jam atau knot (1 knot =
1,854 per jam).
d.
Kelembaban Udara
Ada 2 macam yaitu kelembaban absolut (multak) dan
kelembaban relatif (nisbi). Kelembaban absolut adalah banyaknya uap air yang
terdapat dalam 1 meter kubik udara. Sedangkan kelembaban relatif adalah
perbandingan antara jumlah uang air yang ada dalam udara pada volume dan suhu,
alat pengukur kelembaban relatif disebut higrometer.
Rumus untuk menghitung kelembaban relatif :
Kelembaban
udara absolut
Kelembaban relatif = -------------------------------------- x 100%
Nilai
jenuh udara
e.
Curah Hujan
Adalah banyaknya air hujan yang jatuh sampai ke permukaan
tanah, banyaknya curah hujan diukur dengan alat ukur curah hujan (fluviometer)
yang disebut ombiometer. Ombiometer ini dipasang di tempat yang tidak
dilindungi oleh pohon atau bangunan. Ada beberapa tempat di permukaan bumi yang
mempunyai curah hujan yang sama, tempat-tempat yang mempunyai curah hujan yang
sama sering digambarkan pada peta dalam bentuk garis-garis pada peta yang
menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai curah hujan yang sama disebut
isohiet.
f.
Awan
Adalah kumpulan titik air atau kristal es yang terjadi
karena adanya kondensasi uap air yang terdapat pada atmosfer, awan terjadi
karena udara yang mengandung uap air naik sehingga suhunya turun sampai di
bawah titik embun, awan ini dapat berupa benda padat atau gas.
Secara garis besar awan mempunyai tiga bentuk, yaitu :
1)
Awan sirus (cirrus) atau awan bulu adalah awan yang
tipis seperti serat atau seperti bulu. Sangat tinggi dan biasanya terdiri dari
kristal-kristal air.
2)
Awan stratus atau awan berlapis adalah awan yang rata,
hampir tidak mempunyai bentuk tertentu. Biasanya berwarna kelabu dan menutup
langit pada daerah yang luas.
3)
Awan kumulus atau awan bergumpal adalah awan tebal
dengan gerakan vertikal. Di bagian atas berbentuk setengah bulatan (dome) atau
seperti kubis dan di bagian bawahnya rata.
C.
POLA GERAKAN UDARA DAN KAITANNYA DENGAN
KEHIDUPAN
Sifat udara mudah bergerak, ada bermacam-macam
penyebab dan bentuk gerakan udara, bentuk gerakan udara ada yang konveksi,
adveksi dan turbulensi.
1.
Konveksi
Matahari memancarkan sinarnya ke seluruh arah, salah satu
pemancaran sinar tersebut ke arah bumi sehingga bumi menjadi panas, daratan
memanaskan udara sehingga volume udara menjadi bertambah besar, udara yang
dipanaskan naik dan tempatnya diganti oleh udara yang masih dingin, gerakan
udara secara vertikal ini disebut gerakan antara konveksi dan gerakan udara ini
terjadi di daerah khatulistiwa.
2.
Adveksi dan Turbulensi
Perbedaan tekanan udara antara tempat yang satu dengan tempat
yang lain menyebabkan terjadinya gerakan udara, gerakan udara terjadi secara
horizontal atau mendatar. Contohnya : gerakan udara dari daerah kutub ke daerah
khatulistiwa yang berjalan sepanjang tahun, gerakan udara dari laut ke darat
(siang hari), gerakan udara dari darat ke laut (malam hari), gerakan semacam
ini disebut gerakan udara adveksi.
Gerakan udara adveksi memberi dampak bagi kehidupan, dampak
ini dapat bersifat positif dan juga bersifat negatif. Gerakan udara berdampak
positif yaitu (1) membawa zat-zat seperti O2 dan N ke tempat yang
mengalami kekurangan zat-zat. (2) udara yang membawa uap air dapat menimbulkan
hujan, gerakan udara berdampak negatif yaitu menimbulkan angin ribut dan
membawa zat-zat pencemar, contoh: asap pabrik.
Adapun gerakan udara turbulnsi adalah gerakan udara yang
berputar-putar, contoh : gerakan udara yang ditimbulkan oleh pesawat udara.
D.
SIKLON, ANTISIKLON DAN DAERAH KONVERGENSI
ANTARTROPIK
Siklon dan antisiklon
Siklon adalah tekanan udara yang rendah, tekanan udara
yang rendah ini dapat terjadi di daerah lintang sedang dan di daerah tropik.
Angin siklon ialah angin yang berputar menuju ke pusat, di belahan bumi utara,
arah gerakan angin ini berlawanan dengan arah jarum jam sedangkan di belahan
bumi selatan arah angin siklon searah dengan arah jarum jam.
Jika daerah bertekanan udara rendah mengelilingi
daerah yang bertekanan tinggi terjadilah putaran angin dari pusat menuju daerah
sekitar. Angin ini disebut angin antisiklon, di belahan bumi utara arah gerakan
angin antisiklon searah dengan arah jarum jam sedangkan di belahan bumi selatan
arah angin antisiklon berlawanan dengan arah jarum jam.
Siklon dibedakan atas 3 macam yaitu :
1.
Siklon gelombang yang terjadi di daerah lintang sedang
sampai pada daerah lintang tinggi. Siklon ini sering disebut ekstrasiklon.
Kekuatannya dari lemah hingga sampai kuat.
2.
Siklon tropik yang terjadi di atas laut yang terletak
di daerah tropik, kekuatannya dari sedang sampai sangat kuat, bersifat sangat
merusak.
3.
Tornado, badai yang kecil tetapi merupakan siklon yang
sangat kuat dan bersifat sangat merusak.
Gerakan udara dari daerah bertekanan udara tinggi ke
daerah bertekanan rendah itu disertai dengan gerakan udara yang naik sebagai
akibat pemanasan. Naiknya udara ini menyebabkan suhu udara turun kembali
sehingga dapat menimbulkan hujan (hujan konveksi).
KESIMPULAN
·
Atmosfer merupakan bagian bumi yang terdiri dari
campuran beberapa gas yang mengelilingi bagian bumi yang padat dan cair.
·
Dalam kehidupan sehari-hari manusia juga selalu
berhubungan dengan apa yang disebut cuaca dan iklim pada daerah yang sempit.
·
Siklon merupakan tekanan udara yang rendah dan
dapat terjadi di daerah lintang yang sedang dan di daerah tropik.
·
Sifat dari udara yaitu mudah bergerak dan juga
matahari memancarkan sinarnya ke seluruh arah (yaitu bumi) sehingga bumi
menjadi panas.
Semoga semua informasi dari buku makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua, khususnya bagi diri kita sendiri dan kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Bemmelen. R.W. Van. (1949). The
Geology of Indonesia. Vol.IA. Batavia : Government Printing Office the
Hogue.
Bintarto, R. dan S. Hadisumarno (1979). Metode
Analisa Geografi. Jakarta : LP3ES.
Biro Pusat Statistik (1992). Statistika
Indonesia. Jakarta : BPS.
Biro Pusat (1994). Statistika
Lingkungan Hidup Indonesia. Jakarta : BPS.
Biro Pusat (1995). Statistika
Lingkungan Hidup Indonesia. Jakarta : BPS.
Clark, Audrey N. (1993). The Penguin
Dictionary of Geography. Victoria : Geographical Publication.
Daldjoeni, H. (1987). Pokok-pokok
Geografi Manusia. Bandung : Alumni.
Emmons. W.H. Ira. S. Alison, Clinton R.
Stauffer, dan George A. Thiel (1960). Geology : Principles and Process.
New York : Mc Graw Hill Book Company.
Fairchild, Johnson E. (1964). Principles
of Geography. New York : Holt, Rineheart and Winston Inc.
Foth. H.D. (1984). Dasar-dasar Ilmu
Tanah. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Hartono. (1996). Penginderaan Jauh
dan Sistem Informasi Geografis. Makalah Seminar di UNS tanggal 4
Desember 1996.
Katili. J.A. dan P. Marks. (1963). Geologi.
Bandung : Kilat Maju.
Koentjaraningrat. (1984). Kebudayaan,
Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta : Gramedia.
Koentjaraningrat. (1985). Pengantar
Ilmu Antropologi. Jakarta : Aksara Baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar