BIOLOGI TANAH
Biologi tanah
adalah ilmu yang mempelajari tentang Biota tanah baik jasad-jasad yang
berukuran mikro maupun makro mulai dari klasifikasi atau penggolongan
sifat-sifat dan aktivitas serta interaksinya antar organisme maupun pengaruhnya
terhadap lingkungan hidaup terurama terhadap sifat-sifat tanah.
PENGERTIAN TENTANG
TANAH
Tanah adalah : - lapisan atas regolit
à hancuran biokimia
- bahan organik banyak,terdapat perakaran,
mikroorganisme, dll
- hancuran iklim intensif
- horizon-horizon
Tanah adalah
: tubuh alam à campuran hasil
hancuran mineral dan bahan organic yang menyelimuti
bumi,terdiri dari udara,air,tunjangan mekanik dan unsur-unsur hara untuk
tanaman
(pendekatan
secara edapologik)
KOMPOSISI TANAH : PADAT, CAIR, UDARA
TERDIRI DARI Lima kelompok :
1. partikel-partikel mineral à
kerikil, pasir halus, lempung dan lumpur
2. sisa-sisa tanaman dan binatang yang membusuk,
yang hancur dan menyatu dengan Partikel
–partikel tanah, sisa-sisa tanaman, dapat berwujud humus dan bahan humus
3. system kehidupan à
serangga, algae, protozoa, cacing, binatang mengerat, fungus, Aktinomisetes,
bakteri dan akar tanaman.
4. air à air bebas dan air higroskopis,
larutan garam anorganik dan senyawa organic
5. gas / atmosfer tanah à
CO2, O2, N dan gas-gas lain.
BEBERAPA SIFAT
FISIK YANG PENTING UNTUK
SISTEM KEHIDUPAN ORGANISME
TANAH
TEKSTUR TANAH
: Perbandingan
kandungan partikel-partikel tanah primer
à fraksi liat, debu dan pasir dalam suatu masa
tanah.
TEKSTUR TANAH à Kualitatif : halus dan kasar
Kuantitatif : kandungan liat lebih
besar à halus
Kandungan pasir lebih besar à
kasar
Tanah
ringan :
tekstur kasar à
pasir > à
mudah lepas
Tanah
berat :
tekstur halus à
liat > à
sukar dipisah
SISTEM KLASIFIKASI
TEKSTUR
Sistem internasional (1926)
Diameter fraksi (mm)
Pasir kasar
2,0 - 0,2
Pasir halus
o,2 - 0,02
Debu
0,02
- 0,002
Liat
< 0,002
STRUKTUR TANAH : Susunan butir-butir primer dan agregat-agregat primer tanah secara alami
à bentuk tertentu yang dibatasi oleh
bidang-bidang.
Struktur tanah à mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan
aktivitas jasad hidup tanah
Tanah dengan struktur yang baik akan
membantu berfungsinya faktor-faktor pertumbuhan tanaman secara optimal.
Ciri-ciri tanah berstruktur yang baik à
penyebaran ruang pori yang baik yang diisi air dan udara tanah
sifatnya mantap.
Struktur tanah terbentuk dengan jalan : penggabungan
butir-butir primer tanah oleh pengikat koloid tanah yaitu liat dan humus àagregat primer / a.mikro. Penggabungan a.mikro à bentuk-bentuk yang dibatasi oleh bidang-bidang
tertentu yang disebut – agregat makro.
A. mikro
à 0,25 – 0,50 mm
A. makro à 0,51 – 10 mm
Bongkah à >10 mm
Struktur
yang paling cocok untuk pertanian :
- Struktur
remah à ruang pori makro non kapiler tidak dapat menampung
air ào.k.i diisi udara
- Ruang pori mikro – diantara a.primer à kapiler yang dapat menampung air hujan – tidak
merembes ke bawah, sehingga tersedia bagi tanaman.
-
Akar tanaman mudah menerobos karena gembur.
-
Gerakan air baik
- Aktivitas mikroorganisma baik à perombakan bahan
organik lancer à pelepasan unsur hara lancar à proses-proses nitrifikasi,
amonifikasi, denitrifikasi dll.
WARNA TANAH
à Erat kaitannya dengan produktivitas
tanah.
Ukuran warna tanah à penurunan produktivitas tanah à hitam à coklat à coklat seperti karat à abu coklat à merah àabu-abu à kuning dan putih.
“HUE” à warna tanah utama à merah, kuning, hijau, coklat.
Warna tanah à untuk menilai :
·
Kandungan
bahan organic
·
Drainase
·
Drainase
baik à
merah, kuning coklat
·
Drainase
jelek à
kelabu kebiruan dan berbecak-becak
·
Melihat
adanya horizon-horison pencucian dan pengendapan
·
Menaksir
kandungan mineral
TEMPERATUR TANAH
à sangat berpengaruh terhadap
proses-proses pelapukan dan penguraian bahan induk, reaksi – reaksi kimia,
pertumbuhan tanaman melalui perubahan kelembaban tanah, aerasi, aktivitas
mikroba dan ketersediaan hara.
Tingkat aktivitas optimum untuk jasad renik à 18 - 30°C.
Bakteri memfiksasi N2 pada keadaan panas dan tanah
agak kering.
>40°C à jasad renik inaktif
Nitrifikasi à temperature optimal 30°C
Temperatur rendah à menghambat penyerapan Kalium oleh
tanaman.
POROSITAS TANAH
à Erat kaitannya dengan tata air dan udara tanah, yang
sangat berpengaruh pada aktivitas jasad hidup tanah.
Tata air dan udara yang baik
untuk pertumbuhan optimal tanaman : pori
tanah yang terisi air minimal 10% dan udara minimal 10%.
LINGKARAN PERGERAKAN
AIR
Air
tanah berasal dari atmosfir. Air hujan à tanah à air infiltrasi yang
mengalir di permukaan (run off).
Air
infiltrasi à air perkolasi à air tanah (water ground).
Evaporasi
à proses penguapan air permukaan
Di
Indonesia evaporasi à 4-5 mm / hari.
Transpirasi
à proses penguapan melalui tanaman.
Evapotranspirasi
à penguapan melalui tanah dan tanaman
AIR TANAH
1.
AIR ADHESI à Lapisan air yang mengelilingi butir tanah
à tidak berupa cairan (karena terlalu
sedikit) PF= 7
2. AIR HIGROSKOPIS à bukan berupa cairan, sebagian uap
air.
à merupakan selaput tipis ( film air)
yang meliputi agregat tanah
PF = 6,3 – 7
3. AIR KAPILER à T.L.P (Titik Layu Permanen ) =
koefesien layu = kelembaban tanah kritis.
PF = 4,2
4. KAPASITAS LAPANG
(KL) = kelembaban setara
à kandungan air dalam tanah sersudah
air gravitasi turun sama sekali.
Tanah mengandung air yang tersedia bagi
tanaman.
PF = 2,54 atau 1/3 ATM.
BAHAN
ORGANIK TANAH
Penimbunan sisa tumbuhan dan binatang à pelapukan dan pembentukan kembali
Bahan organic
berubah-ubah dan tidak mantap
Bahan organic tanah mineral
à 3 – 5% dari bobot tanah à
sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat tanah dan pertumbuhann tanaman.
Bahan Organik : - perekat butir-butir tanah
- sumber utama N,P,S
- meningkatkan jumlah air yang terikat tanah
- sumber energy jasad hidup tanah
Tanpa bahan organik à tidak terbentuk biokimia tanah
Bahan organik : - Jaringan asli dan bagian yang telah
mengalami pelapukan
- humus dan
jaringan asli yang belum mengalami pelapukan
- Bagian-bagian
tersebut mengalami serangan jasad renik (Heterotrof)
Yang tahan terhadap pelapukan dirombak oleh jasad mikro à humus à hitam,coklat à koloidal
Humus mempunyai kemampuan menahan air dan
ion-ion hara > liat , sehingga
meningkatkan produktivitas tanah
LIAT dan
HUMUS SUMBER KEGIATAN
TANAH
LIAT dan
HUMUS à koloidal,
jarah tunggalnya kecil sekali
è Luas permukaan lebar, bermuatan,
sehingga ion dan air melekat
è Menentukan sifat fisik dan kimia
tanah
è Pusat kegiatan tanah à reaksi-reaksi dan kegiatan ion-ion
è Adanya muatan à
jembatan pengikat zarah ukuran besar
à
granular
Jadi
tanah yang baik untuk pertanaman à
Nisbah liat :
humus tertentu
PENGERTIAN DASAR
KOLOIDAL BIOLOGIK
1. Kegiatan kimia tanah lebih besar à
liat dan humus
2. Jasad tanah berasosiasi dengan humus dan sisa tanaman à
perombakan kontinu bahan organik danhumus
à mengendalikan unsur-unsur hara melalui pelapukan
Dengan demikian penelitian tanah secara edapologik paling
tepat didekati dari sudut koloidal-biologik
TANAH SUATU
LABORATORIUM BIOLOGIK
Bahan organic tanah à
bahan energy à
kehidupan organism di dalam tanah
Di dalam tanah à
macam-macam mikroorganisme dalam berbagai bentuk, ukuran dan jumlah
Bakteri tanah à 100.000 sampai milyar / g tanah
Bobot total jasad hidup +
akar tanaman = 5000 – 20.000 kg / Ha dengan kedalaman
20 cm oleh karena itu mempengaruhi sifat fisik
dan kimia tanah
Jadi secara praktikal semua reaksi yang terjadi dalam tanah secara
langsung bersifat biokimia.
Aktivitas jasad mikro tanah à penghancuran sisa tanaman oleh
serangga dan cacing tanah à dilapuk oleh bakteri, jamur dan
aktinomisetes. Bersamaan dengan pelapukan , terjadi pelepasan unsur hara dalam
bentuk anorganik dan organik à
N, P, S
Pembentukan humus ß
Gejala Biokimia ß
Aktivitas mikroorganisme.
PENGARUH AERASI
TERHADAP KEGIATAN BIOLOGI
Mikrorganisme Fixasi N2 Aerob
→ Aktivitas ↓
→ Populasi Jasad Mikro ↓Jasad Anaerob dan Fakultatif → Hidup baik à
Aktivitas mereka → Fe & Mn ↑ à
Racun untuk tanaman
Aerasi
Buruk →
Tanaman :
1. Perakaran terbatas
2. Serapan hara terhambat
3. Air <<
4. Pembentukan senyawa beracun (Fe
& Mn)
Contoh : Bentuk Wortel & Bit yang aneh , karena aerasi buruk pada rumput → Perkembangan akar halus
terbatas.
Untuk perakaran diperlukan 5 – 12 % O2 didalam udara tanah.
LDO (Laju Difusi Oksigen)
≤ 20 g x 10 −8 cm −2
men−1 → Pertumbuhan
akar terhenti.
Rumput > toleran terhadap LDO rendah dibandingkan
kacang-kacangan.
Bit Gula dan Alfalfa memerlukan LDO > Clover (Trifolium)
ORGANISME TANAH
Bahan Organik Tanah ↔ Mikroorganisme
Tanah
Mikroorganisme Tanah →
Perubahan Biokimia Tanah
Kelompok Organisme Penting Yang Umum Terdapat Dalam Tanah
Serangga
Hidup dari Bahan Tumbuhan Kutu Kayu
Tungau
Cacing Tanah
Cecurut
Umumnya
Predator Serangga
BINATANG Sentipeda
Laba-laba
Hidup
dari Sisa Tumbuhan Protozoa
Rotifera
Algae Biru
Hijau
Diatom
TUMBUHAN Fungi Ragi
Kapang
Aktinomisetes
Anaerobik
Bakteri Autotropik
Heterotropik
JASAD
SEDANG BERAKSI
KONSUMEN PRIMER
MIKROFLORA & DETRITIVOR
|
DETRITUS
|
JARINGAN TANAMAN
|
BAKTERI & FUNGI
|
RAYAP, KEONG, KUMBANG, KUTU KAYU, MILIPEDA, CACING
|
MIKROFLORA →
Bersifat Kimia
FAUNA
→ Bersifat Kimia dan Fisika
KONSUMEN SEKUNDER DAN TERTIER
KONSUMEN PRIMER
|
PARASIT
|
PREDATOR
|
Sentipeda Tungau,
Rayap, protozoa
KONSUMEN SEKUNDER
|
(
SEMUT )
KEGIATAN JASAD
TANAH
Kegiatan kelompok jasad dicirikan
oleh :
Ø Jumlahnya dalam tanah
Ø Bobotnya / Isi per luas tanah à
biomasa
Ø Kegiatan metaboliknya
Mikroflora à
mendominasi Biomasa tanah à
60 - 80% dari metabolik total dalam tanah dari Mikroflora tanah
Fauna tanah à
RODEN à
meremukan , mencampurkan, menggranulasikan tanah dan memasukkan tanah ke
horizon yang lebih dalam.
Detritivor à
memasukkan dan mencernakan sisa-sisa bahan organik , meninggalkan kotorannya
untuk dihancurkan oleh mikroflora
CACING TANAH
Kegiatan cacing
tanah à
Masa Darwin (1881)
Cacing tanah yang banyak dijumpai : Lumbricoides terrestris - merah
Allolobophora caliginosa - merah jambu
Darwin (1885) à
Jumlah tanah yang melalui system
pencernaan cacing à
15 ton/Ha tanah kering
Dalam 75 tahun tanah setebal 20 cm seluas 1Ha
à melalui perut cacing
Lunt & Jacobson (1944)
à 16 ton kotoran cacing per Ha
Kotoran cacing > kaya : C organik, N organik, P tersedia,
Ca & Mg yang dapat dipertukarkan, KDT, KB dan menurunkan jumlah unsur racun : Al dan Mn
Wollny (1890) à
cacing tanah mempengaruhi : -
kesuburan dan produktivitas tanah
Aerasi dan drainase tanah
Kemantapan dan agregat tanah
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI JUMLAH
CACING
Ø Tekstur medium
à tanah berat
Ø Bahan organik à
banyak
Ø Kapur
Ø pH tanah
Ø pupuk kandang
Ø limbah pertanian
Ø macam vegetasi
Ø mulsa
Reproduksi cacing tanah : perkawinan (malam / pagi)
Telur à
dewasa dalam 6 – 18 bulan
MIKROFAUNA
TANAH
NEMATODA
: Bentuk bulat seperti cacing tanah, ukuran kecil (μ)
Ada 3 golongan : 1. Yang hidup
dari bahan organic yang sedang membusuk
2. predator
3. parasit à menyerang akar / jaringan tumbuhan
Golongan 1 dan 2 à
>> dalam tanah
Golongan 3 à
Heterodera à merugikan petanian
PROTOZOA : AMOEBA (>>) ,
CILIATA (>) ,
FLAGELLATA (>>>)
Jumlah Protozoa à
aerasi, hara à
lapisan olah tanah
Makanan Protozoa à bakteri dan mikroflora
Mempercepat tersedianya unsur hara bagi
tanaman
ROTIFERA à
DI rawa-rawa
yang mengandung bahan organik besar à
± 50 species
TUMBUHAN TANAH
AKAR , ALGAE, FUNGI ,AKTINOMISETES, BAKTERI
TUMBUHAN à
produsen primer dari bahan organik
Gudang
energi matahari
-masa
bahan organik à untuk memantapkan tanah
-bahan humus
-membantu
penyerapan hara
AKAR à merupakan: Sumber energy bagi fauna dan mikroflora
-agregasi tanah
-pelarut asam-asam organik
Fauna Tanah
Detritus primer sekunder tertier
Humus Tanah
|
Kotoran dan
Jasad
PEROMBAK SEMPURNA
Keterangan :
Gambar di atas adalah bagan dari lintasan umum hancuran jaringan tanaman
golongan tinggi. Karena mereka menangkap energy dan CO2 , tanaman
golongan tinggi dikenal sebagai produsen primer. Bila bagian tanaman mati
(detritus) jatuh ke permukaan tanah, ia segera diserang oleh fauna dan
mikroflora tanah, yaitu konsumen primer, sekunder, atau tertier. Jasad itu
membebaskan energy dan CO2 , dan menghasilkan humus. Perhatikan
bahwa 80 – 90 % dari seluruh metabolisme tanah dilakukan oleh mikroflora.
Tabel di bawah Contoh Pemakan Mikrofilik dan Karnivor yang
berperangai sebagai konsumen sekunder
dan tertier di dalam atau di atas tanah.
Perhatikan bahwa beberapa binatang (seperti sentipeda)
merupakan konsumen sekunder dan tertier.
Pemakan Mikrofilik
|
Karnivor
|
||
Jasad
|
Mikroflora dimakan
|
Konsumen Sekunder
|
Konsumen Tertier
|
Algae
|
|||
Bakteri
|
Tungau
|
Semut Sentipeda
|
|
Fungi
|
Enchytracida
|
Tungau
|
|
Kalajengking
|
|||
Fungi
|
|||
Tungau
|
Algae
|
Nematoda
|
|
Lumut
|
Keong
|
Sentipeda Tungau
|
|
Sentipeda Bekicot
|
Sentipeda
|
||
Bakteri dan
|
Afid
|
||
Mikroflora lain
|
Lalat
|
||
Bakteri
|
|||
Nematoda
|
Cecurut
|
Kumbang Tungau
|
|
Fungi
|
Serangga
|
Kumbang
|
|
Rayap Fungi
|
PENGGOLONGAN MIIKROORGANISME TANAH
WINOGRADSKY à 2. Zimogenik
à mikroba
perlakuan
3. Transient
à mikroba
introdusi
SISTEM PENGGOLONGAN
BAKTERI
I.
Bergey à
5 golongan (ordo) :
Eubacteriales, Actinomycetales, Chlamydobacteriales, Mycobacteri, Spirochaetales
II. Didasarkan pada kegiatan-kegiatan fisiologis
A. Bakteri autotrofik / Fakultatif
autotrofik à
C dari CO2 ; E
dari bahan organik
Bahan
organik berupa senyawa nitrogen (NO2, NH3),senyawa
sulfur, senyawa besi dan Mn.
hidrogen , senyawa carbon (CO, CH4)
B.
Bakteri Heterotrofik à
C dan E dari sentawa organik
Contoh : Bakteri fiksasi N à
simbiosis : aerobik à Bakteri berspora, Bakteri gram pos
& neg
Anaerobik à N gabungan
Nonsimbiosis : Anaerobik à Clostridium
Aerobik
à Azotobacter,
Radiobacter, Aerobacter
Bakteri
autotrofik
Ø Untuk pertumbuhan memerlukan media
mineral elektif à bermuatan zat-zat anorganik
Ø Mampu mengoksidasi bahan anorganik à senyawa sederhana
Ø Mengoksidasi bahan anorganik à
energy
Ø Tidak memerlukan nutrisi untuk
sintesis sel
Bakteri Heterotrofik
1) Bakteri pembentuk spora : Bacillus mycoides à
koloni besar-besar dan berfilamen
Bacillus cerreus à
membran permukaan terdiri dari butiran-butiran yang tersusun konsentris
Bacillus meganterium à
penampang koloni 1 cm ; butiran putih
buram
dikelilingi cairan gelatin
2). Bakteri bukan
pembentuk spora
a) Organisme-organisme pembentuk tangkai
pendek kecil < 0,5 u, nonmotil àBacterium
Parvulum
b)
Organisme
pembentuk tangkai pendek,motil , < 0,5 u à micrococcus
indeks ketersediaan N tanah à
Bakteri globiform
c)
Organisme
dengan filament bercabang à
Coccoida
d)
Coccus
certangkai , berfilamen à
melimpah pada rabuk
Bakteri thermofilik (Miquel, 1878)
Ø Temperatur à
50 – 72o C
Ø Sungai, kotoran kerbau,debu, tanah
Ø Berkembang pada rabuk
Ø Jerami hangus, cotton, peat dan rabuk
rusak oleh bakteri thermogenik
Ø Bentuk bentuk thermofilik dari
golongan lain : Thermonyces, Thermoactinomyces, Actinomyces thermophilik
Myxobacteria
Ø Berlimpah pada tanah dan rabuk
Ø pH 3,7 – 8
Ø Peran penting à pembusukan (dekomposisi) sampah
sayuran di tanah (selulolitik)
Ø Contoh : cytophaga – gol. myxococcus
Bakteri Denitrifikasi
- Rabuk kuda, kotoran
ternak, tanah
- Mereduksi :
nitrat à
nitrit à
N2
Contoh
: B. stutzeri, B
denitrofluorescens, B pulvinus, Thiobacillus denitrificans (mampu
mengoksidasi belerang dan mereduksi nitrat menjadi à
N2 ; Hidrogenomonas agilis (mereduksi nitrat)
Bakteri pereduksi sulfat
Mereduksi sulfat
menjadi H2S
Contoh : Vibrio desulfuricans : gram
negatif, suhu 30 – 35oC
Garam asam organic sebagai sumber
energy
Berspora à
Sporovibrio desulfuricans
Bakteri pendekomposisi urea
Ø Suhu optimum 30oC
Ø Aerobic
Ø Bentuk coccus dan bacillus (Bacillus
membentuk endospora pada suhu 90 – 95oC)
Ø Contoh ; Ucobacillus duclauxit (pH 6,6)
U. maddoxit
(pH 7)
U. pasteurit (pH 8,1)
- Tumbuh pada media + urea
2%
Bakteri
anaerobik
Pada kotoran kuda à
bakteri – bakteri pembentuk spora, anaerob, thermofilik
Suhu limit untuk pembentukan biakan 60 – 65oC
Bakteri-bakteri patogenik anaerob :
Ø Clostridium welchill 100% di tanah
Ø C. putrificus tenuis 71% di tanah
Ø C. amylobacter 65% di tanah
Ø C. tetanomophum 14% di tanah
Ø C. tetani 11% di tanah
Bakteri pelapuk selulosa
Contoh : Bacillus cellulose disulvens (Khouvive) à dari perut manusia
Sel-sel vegetatifnya
2,5 – 12,5 μ; spora 2,5 μ
B. cellulose fermentans (Werner) à dari kotoran larva Protosea cuprea
Bakteri pelapuk selulosa aerobik
Ada 3 genus (Winogradsky)
A. Cytophaca : 3 - 2 μ, ramping,
berfilamen, runcing ke ujung. Sumber energy → selu;losa → gel koloida. warna kuning, oranye, ros, merah.
- C. lutea, Spirochaeta cytophage
( Winogradsky) (Hutchinson & Clayton) 1918.
↓
C.hutchinsoni
B. Cellvibrio : 2 – 5 μ,
ramping, batang bengkok ujung membulat, motil aktif, satu flagella, krem-oker
C. Cellfalcicula: Bentuk sel seperti kumparan/sabit, 2 μ, ujung
runcing, satu flagel, warna putih kaca & krem.
BAKTERI TANAH
Ø 3 – 4 milyar / gram tanah
Ø 4 – 5 ratus kg / ha
Ø Berkoloni di sekeliling butir tanah
1. Autotropik : -
Energi dari oksidasi mineral
- oksidasi nitrat dan
belerang
- jumlahnya sedikit
2. Heterotropik - jumlah >>
- pelapukan bahan organic
Fungsi
: 1. Turut serta dalam semua perubahan bahan organik
2. Memegang monopoli dalam
reaksi enzimatis:
- nitrifikasi
- oksidasi bakteri
- fiksasi nitrogen
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
bakteri:
- Oksigen
à aerob, anaerob, fakultatif aerob
- Kelengasan / kelembaban à kadar air tanah
- Suhu : 21 – 38oC
- Tidak mampu membusukan bahan organik
- CO2
à sumber C ,
diasimilasi secara kemosintesis
Contoh :
Nitrosomonas
: NH3 + 3O à HNO2 + H2O + 79
cal
Nitrobacter
: HNO2 +
O à HNO3 + 21,6
cal
Bakteri sulfur
: S +
3O + H2O à H2SO4 + 141,8
cal
Kemosintesis :
CO2 + H2O +
E à
karbohidrat + O2
Fotosintesis :
klorofil dan energy matahari
6CO2 + 6H2O + 674
cal à C6H12O6 +
O2
(E. matahari) (karbohidrat)
Aktinomisetes
Ø Miselium uniseluler, hifa bercabang,
Ø hifa 0,5 – 0,8 μ.
Ø Menghasilkan enzim-enzim diastatik,
invertase, tirosinase
Ø Penghasil antibiotika (75 macam) :
Streptomisin, Khloramphenicol, Aureomisin, Terramisin, Neomisin.
Empat Genus Aktinomisetes :
1. Actinomises →
pathogen biratang
2. Nokardia →
parasit-parasit, saprofit-saprofit
3. Streptomises → di
tanah dan hama-hama tanaman
4.
Mikromonospora → di dasar telaga, kompos-kompos panas.
AKTINOMISETES
TANAH
Ø Bermiselium pendek
Ø Fruting bodies
Ø Ukuran ≈
bakteri
Ø Susunan sel diantara bakteri dan
jamur
Ø Aerasi dan kelembaban à perkembangan yang baik
Ø Kadang-kadang aktif pada kondisi
dimana fungi dan bakteri tidak bisa
aktif
Ø Sangat sensitif terhadap kemasaman
Ø Aktiviutas << pada pH 5,0
Ø 15 – 20 juta / g tanah kering
Ø 5 – 600 kg / ha
Ø Jumlah >> pada tanah
berhumus > padang rumput dan padang pengembalaan tua
Ø Aroma tanah
Ø Pelapukan bahan organik dan
pembebasan unsur hara
Ø Merombak lignin à senyawa sederhana
Ø Mineralisasi nitrogen dari humus
Ø Kesuburan tanah
CENDAWAN TANAH
Fungi tanah umum :
Zigorhinchus, Mucor, Rhizopus, Penicillium, Aspergillus, Trichoderma,
Fusarium dan Cladosporium.
Phicomycetes tanah
: 56 species – 11 genus
Askomycetes
: 12 species – 8 genus
Deuteromycetes
: 197 species – 62 genus
Berdasarkan hubungannya dengan bahan organik →
populasi cendawan → 7 golongan :
1. Bentuk Humicolous :
Pada Humus
2. Bentuk Terrestrial
:
Pada Tanah
3. Bentuk Oprophilic (Fumicolous) : Onggokan Rabuk
4. Bentuk Hypogeous : di
bawah permukaan tanah
5. Bentuk Lignicolous :
pada bahan-bahan tanaman baru
6. Bentuk Pseudoparasitic :
pada pelukaan, Mycorrhiza
7.
Bentuk Parasit Sejati : Parasit Fakultatif
Ø Cendawan gula (Phycomycetes)
Ø Cendawan pelapuk selulosa (Actinomycetes & Deuteromycetes)
Ø Cendawan pelapuk lignin (Basidiomycetes)
Ø Cendawan humus
Ø Cendawan parasit penghuni tanah
Ø Cendawan penghuni akar tanaman
Ø Cendawan coprophilus
Ø Cendawan predaceous
Cendawan Tingkat Tinggi
Ada 2
(dua) golongan :
1. C.calcofilic → Amanita ovoidea, Lepiota granulose, Clitocybe
geotropa, Tricholona album, Russula maculate, Cortinarius fulgents, Boletuscendawan
satanas, Clavaria flava, Leucoperdon caelatum.
2. C.calcofulgic → Amanita virosa,
Lepiota prucera, Clitocybe claviceps, Lactarius turpis, Russula amoena,
Cortinarius mucosus, Boletus bovines.
Cendawan pelapuk sellulosa
Penicillium,
Aspergillus, Trichoderma, Sporatrichum, Fusarum, Chaetomium
Hypomycetes → -
Memegang peran lebih penting dalam pelapukan selulosa dibandingkan dengan bakteri
- Warna humus serupa dengan warna miselium dan
spora-spora cendawan
- Gula dan alkohol merupakan produk perantara
dari proses pelapukan.
Cendawan mycorrhiza
A. Ectotrophic mycorrhyza : Hyfa tidak melakukan
penetrasi ke dalam sel. Hifa melakukan pengembangan interseluler yang ekstensif
di antara sel-sel korteks akar (pada tumbuhan hutan).
B. endotrophic mycorrhiza : Hyfa
melakukan penetrasi ke dalam sel sel korteks atau ke lapisan akar tertentu.
Miselium yang berhubungan dengan tanah hanya sedikit. Terdapat pada tumbuhan
: Orchidaceae, Ericaceae, Eparidaceae.
FUNGI TANAH : - tidak berklorofil
- energi dan carbon dari bahan organic
Ada 4
kelas : 1. Fikomisetes
2. Aktinomisetes
3. Deuteromisetes
/Hipomisetes / Fungi Imperfekti
4. Basidiomisetes
Ada 2
golongan : 1. Khamir (uniseluler)
2. Kapang (
hifa/miselium)
Tumbuh
baik pada suasana masam
Banyak
tumbuh pada lapisan olah tanah
Contoh:
Penicillium, Aspergilluys, Mucor, Trichoderma
Terdapat
1 juta / g tanah atau 1 – 1,2 ton/ha
Pupuk
kamdang sangat mempengaruhi jumlah kapang
Aktivitas
fungi : - penghancur selulosa, zat pati,
gum, senyawa organic ( protein dan gula)
- berpenagruh pada
kesuburan tanah
- berperan dalam
pembuatan humus dan agregasi tanah
Metabolism
fungi > efisien dari abkteri
Memerlukan : C dan
N > ; CO2 <
; NH4++ <
Mikoriza à miselium yang menyelimuti akar
è Asosiasi fungi dengan akar tumbuhan
è Hymenomiusetes
è Membantu penyerapan unsure P
è Memperluas penyerapan hara
ALGAE TANAH
Algae
dan ganggang : - berklorofil, terdapat pada lapisan atas tanah
- tumbuhan
perintis à pelapuk batuan
- lebih
kurang ada 60 species
- Ada 3 golongan à ganggang hijau (Chlorophyceae)
Ganggang hijau biru (Cyanophyceae)
Diatom (Diatomaceae)
Di padang rumbut dan di
sawah à
ganggang hijau biru à fiksasi N udara
Di kebun tya à Diatom
PROSES
DEKOMPOSISI
Bahan organik (sisa
tanaman dan binatang) à unsur kimia (anorganik) :C,N,P,S dll
oleh microorganisme (cendawan, bakteri,aktinomisetes, protozoa,
cacing,serangga,dll) à kelembaban dan aerasi
DEKOMPOSISI KARBOHIDRAT
Glukosa oleh
cendawan :
C6H12O6 + 1,5
O2 à C6H8O7 + 2H2O
(asam
sitrat)
C6H12O6 + 4,5
O2 à 3C2H2O4 + 3H2O
(asam
oksalat)
C6H12O6 + 6O2 à 6CO2 + 6H2O
Glukosa oleh
bakteri anaerob dan ragi
C6H12O6 à 2C3H6O3
(asam laktat)
C6H12O6 à 2C2H5OH + 2O2
(alkohol)
C6H12O6 à C4H8O2 + 2CO2 + 2H2
(asam butirat)
Glukosa oleh
cendawan anaerob
C6H12O6 +
2H à C4H6O4
+ C2H5OH + H2O
(as.fumarat)
(alkohol)
Bila ada
oksigen :
C2H5OH +
2O à CH3COOH + H2O
(alkohol) (as.asetat)
CH3COOH
+ O à C4H6O4 +
H2O
(as.asetat) (as.fumarat)
Tepung oleh A. oryzae, B. amyloverus, B. mesentericus,
B. macerans
(C6H10O5)2n + (n+1)H2O à n C12H22O11
(tepung)
(maltose)
C12H22O11 + H2O à 2C6H12O6
(maltose) (glukosa)
DEKOMPOSISI
SELULOSA
Selulosa à polimer dari glukosa
Tahan terhadap beberapa enzim dan zat
kiimia
Pada bahan berserat : jerami
, kayu, rumput, daun, batang, ranting dll.
Delapan golongan organisme pendekomposisi selulosa :
Bakteri aerob,
myxobacter, bakteri anaerob thermofilik, aktinomisetes, cendawan berfilamen,
cendawan tingkat tinggi, protozoa, serangga dll.
Selulosa
oleh Bakteri anaerob (pada kelembaban 80-95%)
C6H10O5 +
(n-1)H2O à n(C6H12O6)
(selulosa) (glukosa)
C6H12O6 à C3H6O3 + C2H5OH +
CO2
(glukosa)
(as.laktat) (ethil alkohol)
2C2H5OH à C2H4O2 +
2CH4
(ethil alkohol)
(as.asetat) (methan)
Dekomposisi selulosa oleh
cendawan pada kelembaban 50-75%.
Kelembaban ≤ 10%
à tidak terjadi dekomposisi selulosa
DEKOMPOSISI HEMISELULOSA
Hidrolisis dari : pentosan
à gula pentose
Araban à
arabinosa
Xylan à
xylosa
Hexosan à
hexosa
Galaktan
à galaktosa
mannan à
mannose
Pektin terdapat padsa
sayuran dan buah-buahan
Proses pembusukan sayuran
dan buah-buahan à merupakan pembongkaran pectin:
C41H60O36 + 9H2O à C6H12O6 + C5H10O5 + 2CH3COOH + 2CH3OH + 4C6H10O7
DEKOMPOSISI PROTEIN
Protein tanaman terdiri
dari : 1-20% asam amino; 50 % C; 15-19% N; 6-7% H; 21-23% O2; S dan
P
Protein à
polipeptida à
asam amino à
ammonia,CO2, asam organic dan alkohol
↑bakteri dan
cendawan
Pada perombakan protein à
50 – 80% ammonia (Waksman & Starkey)
Dekomposisi protein oleh berbagai microorganisme pada
kultur murni
Protein
|
Jenis-jenis
microorganisme
|
|||
0,5 g/40 hari
|
Bacterium proteolit
|
Bacillus subtilis
|
Streptomyces coelicolor
|
Rhizopus sp
|
Gelatin
|
25,45 mg
|
42,82
|
39,99
|
18,98
|
Casein
|
37,57
|
23,43
|
21,81
|
18,58
|
Gliadin
|
29,91
|
14,55
|
21,41
|
18,59
|
Fibrin
|
19,76
|
18,55
|
16,22
|
18,55
|
Albumin
|
15,75
|
14,54
|
15,35
|
11,31
|
Zein
|
25,86
|
7,68
|
8,89
|
2,43
|
Pada residu tanaman dan binatang
terdapat senyawa N lain : urea, intipurin , asam hipurat, lesitin,kholin, sianamida, sianida, alkaloida
, khitin.
Sianamida à
urea
Disianodiamida (racun untuk bakteri)
Kholin à
aminotrimethil
↑ bakteri
DEKOMPOSISI LIGNIN
LIGNIN à Susunan benzo, pada semua tanaman à
5-30%
Pada dekomposisi alami à
lignin cenderung berakumulasi à lebih resisten
Terdapat pada
humus,kompos,gambut
Dua proses dekomposisi kayu oleh
cendawan teroksidasi (Falck):
1.
Proses
penghancuran à selulosa didekomposisi, lignin berakumulasi
Mikroorganismenya
: Merulius lacrymans, Coniophora, Poria,
Lenzites
2.
Proses
pengkaratan à lignin & selulosa diserang
Mikroorganismenya
: Pollyporus annosus, Trametes pini,
Stereum rugosum, Agaricus nebularis, Coniophira cerebella (selulosa saja), Psalliota campestris, Coprinus radianus.
DIAGRAM
SINTROFISME
F
C
|
B
|
MINERAL, AIR, CO2, tersedia bagi semua
|
A
|
G
|
E
|
MINERAL, AIR, CO2 tersedia bagi semua
|
dalam penguraian
A :
Organisme heterotrof F : Jamur 1 : Asam
Laktat
B,C,D : Organisme pemakai glukosa M,G : Pemakaiu limbah glukosa 2 : Amoniak
E :
Mikrooeganisme autotrof H : Organisme pereduksi NO3 → NO2
3 :
Etil Alkohol
DAUR KARBON
OKSIDASI
o/ M.O PENAMBATAN
CO2
CO2
ATMOSFIR
|
O/
M.O KARAN
BAHAN BAKAR FOSIL
|
CH4
|
KARBON ORGANISME
DL TUMBUHAN HIJAU, ALGAE DAN BEBERAPA BAKTERI
|
REDUKSI
O/
M.O
MINERALISASI SENYAWA KOMPLEKS (SEL& JAR MATI) DAN
AIR OLEH MICROBA
|
RESPIRASI
TRANSFORMASI
SENYAWA
ORGANIK TUMBUH2AN
(METABOLISME HEWAN)
SENYAWA ORGANISME
DL TANAH AIR & JARINGAN TUMBUHAN DAN HEWAN
|
SIKLUS NIOTROGEN
SIKLUS NITROGEN
1) Konversi oleh Fiksasi N2 oleh Dekomposisi
Sinar /
elektrik microorganisme mikroorganisme
FIKSASI NITROGEN
I. PEMBENTUKAN NODULA
Rhizobium disekitar rambut akar (→
auxin) → Rambut akar curling → Rhizobium mengin-
Bakteroid
Fungsi bakteroid →
mengikat N2 melalui aktivitas enzim (Nitrogenase) dan dalam keadaan
tanpa O2 , Jadi O2 harus diikat dulu oleh Leghemoglobin.
BIOKIMIA DARI FIKSASI
N2
Nitrogenase
Mo – Fe
Protein
Protein
|
Fe
Protein
Protein
|
Flavodoxin
Sodium hidrosulfat
NH3
PENGGUNAAN PRODUK
NH3
II. Nitrifikasi
III. Denitrifikasi
denitrifikasi asam nitrat reduktase
nitrat
reduktase
Tidak ada komentar:
Posting Komentar