Pages

Selasa, 21 Mei 2013

pasta with say cheese its all about cheese

Gw dah beberapa kali bareng @dewiyangmana makan di tempat ini, dan soal rasa dan tampilan g pernah bs dilupain sob… NAMPOLL  ABIISS!!!
Menu utamanya sebenernya cma  4 jenis :
1.       Pasta fry: Fusili, macaroni, sphageti, fetucine, penne, farfale
2.       Pasta baked: lasagna, cannelloni, mac schtel
3.       Mashed potato dengan pilihan teman beef sauge, chicken fillet, beef black pepper
4.       Cheese cake
Nah yg menarik itu kit abs milih pilihan saus pasta + saus keju dengan tipe keju dan ukuran keju sesuai selera dari tiap2  menu utamanya… seru banget…. Buat yg baru pertama kali pasti ribet tp hasil yang  ditunggu tu worthed bgt lah, recommended bgt buat kmu yg suka pasta trutama wilayah jatinangor sekitarnya… biar ngerti liat foto2nya deh
ini yg di atas namanya macaroni schotel + saus Mornay (saus putih keju dengan fresh cream) + mozarella cheese... kliatan banget kan tu kejunya di sekeliling mac schotelnya... diguyur keju sob. tp hebatnya kita makan gak bikin enek ato bkin mual,,,, dan rasanya bukan pasta royco... 

pilih kejunya

ini menunya


tmpatnya sederhana tp cukup lah


ini baru lasagnanya!!! paling recomended klo soal pasta baked di say cheese, daging dan kejunya lebih kerasa, bnyk bgt soalnya....


klo yg cantik ini udah ada yg punya y (-_-)




kita kasih poin 80 dari 100 deh ^^
bon apatite!!!


Minggu, 19 Mei 2013

Morfologi Tumbuhan (Mortum)




 
  1. ALAT HARA ( Organum nutritivum )
            Daun ( folium )
            Batang ( caulis )
            Akar ( radix )
  1. ALAT PERKEMBANGBIAKAN ( Organum reproductivum )
            Bunga ( flos )
            Buah ( fructus )
            Biji ( semen )
Daun (Folium)
            Fungsi daun :
            1. Pengambilan zat makanan (resorbsi) : CO2
                2. Pengolahan zat makanan (asimilasi)
            3. Penguapan (transpirasi)
            4. Pernafasan (respirasi)
            Bagian-bagian daun :
Daun lengkap →
            1. Upih / Pelepah daun (vagina)
            2. Tangkai daun (petiolus)
            3. Helaian daun (lamina)
RESPIRASI/ASIMILASI
C6H12 O6+6O2          6CO2 + 6H2O+E
FOTOSINTESIS
6H2O + 6CO2            C6H12O6 +6O2 
Daun tak lengkap →
            a. Daun bertangkai : nangka (Artocarpus integra)
            b. Daun berupih : padi (Oryza sativa)
            c. Daun saja : biduri (Calotropis gigigantia)
            d. Tangkai saja / filodia : acasia (Acacia auriculiformis)
Alat tambahan pada daun →
            1. Daun penumpu (stipula)
                        - daun penumpu bebas (stipula liberae)         
                        - daun penumpu pangkal tangkai(stipula adnatae) 
                        - daun penumpu diketiak (stipula  axillaris)
                        - daun penumpu yg berlekatan (stipula antidroma)
                        - daun penumpu diantara tangkai (stipula                                 interpetiolaris)
            2. Selaput bumbung (ocrea / ochrea)
            3. Lidah-lidah (ligula)
Upih daun (vagina)
            fungsinya :
                        - Sebagai pelindung kuncup muda
                        - Memberi kekuatan pada batang tanaman
Tangkai daun (petiolus) 18-3 – 11 B
            tangkai kalau dipotong melintang bentuknya :
                        - bulat dan berongga
                        - pipih dan tepinya melebar
                        - bersegi
                        - setengah lingkaran & atasnya beralur
Helaian daun (Lamina)
A.  Bangun Daun (Circumskriptio)
            Berdasarkan letak bagian daun yang terlebar dapat digolongkan menjadi 4 :
Bagian terlebar ditengah-tengah helaian.
            a. bulat/bundar (orbicularis) 1:1 → teratai
            b. bangun perisai (peltatus) → jarak, teratai
            c. jorong (ovalis/ellipticus) 1½- 2:1→ nangka
            d. memanjang (oblongus) 2½- 3:1→ srikaya 
            e. bangun lanset (lanceolatus) 3-5:1→ oleander
2.         Pangkal daun bertoreh/berlekuk
            a. bangun jantung (cordatus) → daun waru (Hibiscus tiliaceus)
            b. bangun ginjal/kerinjal (reniformis) →  daun kaki kuda (Centella asiatica)
            c. bangun anak panah (sagittatus) → daun enceng (Sagittaria sagittifolia)
            d. bangun tombak (hastatus) →  daun wewehan (Monochoria hastata)
            e. bertelinga (auriculatus) →  daun tempuyung (Sonchus asper)
            Bagian terlebar dibawah tengah-tengah helaian
1.         Pangkal daunnya tidak bertoreh
            a. bangun bulat telur (ovatus) → daun                                      kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
            b. bangun segi tiga (triangularis) → daun                    bunga pukul empat (Mirabilis jalapa)
            c. bangun delta (deltoideus) → daun air mata             pengantin (Antigonon leptopus)
            d. bangun belah ketupat (rhomboideus) →                 anak daun pada ujung daun bangkuang                                 (Pachyrrhizus erosus)
Bagian terlebar diatas tengah-tengah helaian
            a. bangun bulat telur sungsang (obovatus) →           daun sawo kecik (Manilkara kauki)
            b. bangun jantung sungsang (obcordatus) →           daun semanggi gunung (Oxalis corniculata)
            c. bangun segitiga terbalik/pasak (cuneatus) →        daun anak daun semanggi (Marsilea crenata)
            d. bangun sudip/spatel/solet (spathulatus) →            daun tapak liman (Elephantopus scaber) /            daun lobak (Raphanus satuvus)
Tidak ada bagian yang terlebar/sama
            a. bangun garis (linearis) →  rumput                 (Gramineae)
            b. bangun pita (ligulatus) →         daun jagung (Zea              mays )
            c. bangun pedang (ensiformis) →          daun nenas             sebrang (Agave sisalana)
            d. bangun paku/dabus (subulatus) →  daun (Araucaria cunninghami)
            e. bangun jarum (acerosus) →    daun (pinus            merkusi)
Ujung Daun (Apex Folli)
            a. runcing < 900 (acutus) → daun nerium (Nerium olender)
            b. meruncing (acuminatus) → daun sirsat      (Annona muricata)
            c. tumpul >900 (obtusus) → daun sawo kecik            (Manilkara kauki)
            d. membulat (rotundatus) →  daun teratai       (Nelumbium nelumbo)
            e. rompang (truncatus) →  daun  jambu monyet       (Anacardium occidentale)
            f. terbelah (retusus) →  daun bayam     (Amaranthus hybridus)
            e. berduri (mucronatus) →  daun  nenas sebrang (Agave sp.)
Pangkal Daun (Basis Folli)
            a. runcing < 900 (acutus) → daun nerium (Nerium olender)
            b. meruncing (acuminatus) → daun sawo kecik  (Manilkara kauki)
            c. tumpul >900 (obtusus) → daun kembang    sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
             
            d. membulat (rotundatus) →  daun teratai (Nelumbium nelumbo)
            e. rompang/rata (truncatus) →  daun bunga   pukul  empat (Mirabilis jalapa)
            f. berlekuk (emaginatus) →  daun waru           (Hibiscus tiliaceus)
Susunan Tulang Daun (Nervatio/Venatio)
  1. Ibu Tulang Daun (costa)
  2. Tulang Cabang (nervus lateralis)
  3. Urat Daun (vena)
Berdasarkan arah dan susunan tulang daun :
  1. Menyirip (penninervis) : Mangga
  2. Menjari (palminervis) : Jarak
  3. Melengkung (cervinervis) : Gadung
  4. Sejajar/lurus (rectinervis) : Rumput
Tepi Daun (Margo Folli)
  1. Rata (integer)
  2. Bertoreh (divisus)
Tepi daun dengan toreh yang merdeka
  1. Bergerigi (serratus)
  2. Bergerigi ganda/rangkap (biserratus)
  3. Bergigi (dentatus)
  4. Beringgit (crenatus)
  5. Berombak (repandus)
Tepi daun dengan torehan yang mempengaruhi bentuk daun :
  1. Berlekuk menyirip (pinnatilobus): terong
  2. Bercangap menyirip (pinnatifidus): keluwih
  3. Berbagi menyirip (pinnatipartitus): sukun
  4. Berlekuk menjari (palmatilobus): jarak P.
  5. Bercangap menjari (palmatifidus): jarak
  6. Berbagi menjari (palmatipartitus): ketela P.
Daging Daun (intervenium)
  1. Tipis spt selaput (membranaceus) : paku selaput
  2. Seperti kertas (chartaceus) : daun pisang
  3. Tipis lunak (herbaceus) : selada air
  4. Seperti perkamen (perkamenteus) : daun kelapa
  5. Seperti kulit (coriaceus) : daun nyamplung
  6. Berdaging (carnosus) : lidah buaya
Permukaan Daun
  1. Licin (laevis) : daun beringin
  2. Gundul (glaber) : daun jambu air
  3. Kasap (scaber) : daun jati
  4. Berkerut (rugosus) : daun jambu biji
  5. Berbingkul-bingkul (bullatus) : air mata P.
  6. Berbulu (pilosus) : daun tembakau
  7. Berbulu halus (villosus) : spt. Bludru
  8. Berbulu kasar (hispidus) : daun gadung
  9. Bersisik (lepidus) : daun durian
Daun majemuk (Folium compositum)
a.         Ibu tangkai daun (potiolus communis)
b.         Tangkai anak daun (petiololus)
c.         Anak daun (foliolum)
d.   Upih daun (vagina)
Berdasarkan susunan anak daun :
  1. Daun majemuk menyirip (pinnatus)
  2. Daun majemuk menjari (palmatus)
  3. Daun majemuk bagun kaki (pedatus)
  4. Daun majemuk campuran (digitato pinnatus)
Daun majemuk menyirip (Pinnatus)
  1. Daun majemuk menyirip beranak daun satu jeruk besar
  2. Daun majemuk menyirip genap –asam
  3. Daun majemuk menyirip gasal – mawar
Berdasarkan duduknya anak daun pada ibu tangkai daun dan besar-kecilnya anak daun :
  1. Daun majemuk menyirip dengan anak daun yang berpasang-pasangan
  2. Menyirip berseling
  3. Menyirip berselang-seling
Daun majemuk menyitip ganda dapatdibedakan menurut duduknya anak daun pada cabang tingkat berapa :
  1. Majemuk menyirip ganda dua (tingkat 1)
  2. Majemuk menyirip ganda tiga (tingkat 2)
  3. Majemuk menyirip ganda empat (tingkat 3)
  1. Menyirip ganda dengan sempurna
  2. Menyirip ganda tidak sempurna
Daun majemuk menjari (palmatus/digitatus)
1.   Beranak daun dua.  3.   Beranak daun lima
2.   Beranak daun tiga.  4.   Beranak daun tujuh
Daun Majemuk Bangun Kaki (pedatus)
 - contoh : Arisaema filiforme (Araceae)/cari dialam
Daun Majemuk Campuran (Digitatopinnatus)
 - contoh : Sikejut (Mimosa pudica L.)
Tata Letak Daun Pada Batang
  1. Pada tiap buku-buku batang hanya terdapat satu daun (tersebar/folio sparsa)
a/b = rumus daun / divergensi
a = banyaknya mengelilingi batang
b = jumlah daun yang dilewati oleh sepiral
Ortostik = garis vertikal antara daun awal dan daun yang tegak lurus berikutnya.
Spiral genetik = garis spiral yang kita ikuti melingkari batang yang menghubungkan daun dari yang tua ke yang muda
Sudut divergensi = jarak sudut antar daun berturut-turut jika pada bidang datar.
a/b x lingkaran atau a/b x 3600  sehingga diproleh : 1/2, 1/3, 2/5, 3/8, 5/13 dst
Perhitungan : 1/2 + 1/3 = 2/5
                                          1/3 + 2/5 = 3/8 dst
 rumus-rumus daun tersebut : deret Fibonacci
n  Roset : Bila ruas-ruas batang sangat pendek
n  Roset Akar : Jika batang amat pendek shg daun berjejal diatas tanah ( Lobak, Tapak liman )
n  Roset Batang : Jika daun berjejal pada ujung batang ( Kelapa )
n  Mosaik daun : Bila daun tersebar pada suatu bidang datar spt karpet ( Kemiri, Begonia )
2. Pada tiap buku ada 2 daun.
            - jarak antara tiap daun pada 1 buku 3600 disebut      berhadapan – berseling (Mengkudu)
3. Pada tiap buku terdapat lebih dari 2 daun
            - daun demikin disebut Berkarang (Alamanda)
Bagan (Skema) dan Diagram Tata Letak Daun
a.         Bagan tata letak daun ( batang = silinder)
            Contoh : rumus 2/5, kita harus menggambar 5 ortostiknya, terus menggambar daun pada tiap buku yang jaraknya 2/5 lingkaran, maka setiap melingkari batang 2 kali akan melewati 5 daun.
b.         Diagram tata letak daun/diagram daun   (kerucut) 8-4-11 B
            Contoh : rumus 2/5, buku batang sebagai lingkaran sempurna minimal 6 lingkaran / lebih , ortostiknya adalah jari-jari lingkaran yang sudutnya 2/5 lingkaran, puncak batang adalah pusat lingkaran.
           
Spirostik dan Parasitik
1. Spirostik : Bila pertumbuhan batang tidak lurus melainkan memutar shg ortostiknya menjadi garis spiral dan spiral genetik sukar ditentukan (Pandan)
2. Parastik : Bila letak daunnya cukup rapat satu sama lain seakan-akan duduk daunnya menurut garis spiral kekiri / kekanan antara spiral genetik dan ortostik sukar ditentukan, karena setiap daun punya daun terdekat disebelah kiri dan kanan.




Sabtu, 18 Mei 2013

Contoh surat undangan pengajian


SURAT UNDANGAN
11 / YALMIC / III / 2009

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bersama ini kami Pengurus Mesjid An-Nur Komplek Djati Cluster mengundang bapak/ibu untuk hadir dalam acara KAJIAN ISLAM yang Insya Allah akan diselenggarakan pada :

Hari/Tanggal                                   : Sabtu, 16 Maret 2013
Tempat                                           : Mesjid An-Nur Komplek Djati Cluster
Agenda                                          : 19.30 - Selesai
Disampaikan oleh    : Ustad Fadlan

Demikian undangan ini kami sampaikan, besar harapan kami Bapak/Ibu/Saudara/I dapat hadir dalam acara tersebut. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh.

Bandung, 16 Maret 2013
Pengurus An-Nur Komplek Djati Cluster

Teman menulis blog pertama kalinya


Malam minggu ini makan pizza gepeng yg pinggirnya kaya biskuit di cafe kebun bandung.... hehehehe pizza gepeng apaan nama latinnya y? skrg kita punya banyak waktu berkualitas..... I luv u Bun.... ^^















CUACA DAN IKLIM


BAB I


A.    ATMOSFER
Bumi terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian yang padat (litosfer), cair (hidrosfer) dan gas (atmosfer), atmosfer menutupi seluruh permukaan bumi, baik yang padat maupun yang cair, yaitu tanah dan air.

1.      Pengertian Atmosfer
Atmosfer adalah bagian bumi yang terdiri dari campuran beberapa gas yang mengelilingi bagian bumi yang padat dan cair. Menurut Humphrey, gas-as atas unsur-unsur y terdapat dalam atmosfer dapat dilihat di bawah ini :

Tabel susunan gas-gas utama atmosfer
No.
Gas
Ketinggian (dalam km)
15
20
40
100
1
Nitrogen/zat lemas
79,5 %
81,2 %
86,5 %
3,0 %
2
Oksigen/zat asam
19,7 %
18,1 %
12,6 %
0 %
3
Argon
0,8 %
0,5 %
0,2 %
0 %
4
Zat air
1,0 %
0,0 %
0,7 %
96,4 %

Selain itu, atmosfer mengandun pula gas-gas neon, helium, hidroenium, kripton, dan xenon. Dan atmosfer juga terdapat persenyawaan-persenyawaan seperti uap air, ozon, gas CO2, dan NH3.
Atmosfer mempunyai beberapa sifat :
a.       Tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak dapat dirasakan kecuali dalam bentuk angin.
b.      Dinamis dan elastis sehingga dapat mengemban dan mengkerut.
c.       Transparan terhadap bentuk radiasi.
d.      Mempunyai berat sehingga dapat menimbulkan tekanan.
2.      Susunan Lapisan Atmosfer
Lapisan atmosfer dapat dibagi-bagi berdasarkan ketinggiannya dari permukaan air laut.


   Tinggi dalam mil                                                                               Temperatur F.

      250                                                                                                             + 1898
      240                                                                                                             + 11768
      230                                                                                                             + 1638
      220                                                                                                             + 1525
      110                                                                                                             + 626
      100                                                                      Meteorit                        + 513
         90                                                                                                             + 399
         80                                                                                                             + 292
         70                                                                                                             + 172
         60              Batas Inosfer                                                                      + 59
         50                                                                                                             - 27

                                                                                                                           + 133

         40                                                                                                             + 153
LAPISAN OZON
         20                                                                                                             - 67

                                             Mt. Everest 29,141 kaki
                                                                                                                              - 67
                                                                                             Troposfer
                                                                                                                              - 30

 

















a.      Troposfer
Merupakan lapisan atmosfer yang paling bawah, di daerah khatulistiwa, ketinggian troposfer dapat mencapai 20 km dan di daerah kutub hanya mencapi 9 km, ketinggian rata-rata 12 km, batas atas lapisan troposfer disebut juga tropopause.

b.      Stratosfer
Ketinggian stratosfer antara 12-80 km dari permukaan air laut. Batas atas lapisan stratosfer disebut stratopause. Lapisan ini dapat dibagi lagi menjadi :
1)      Lapisan isoterm, terletak antara 12-35 km, dengan temperatur yang tetap yaitu -50 0C.
2)      Lapisan panas, terletak antara 35-50 km, dengan temperatur antara
-50 0C, sampai + 50 0C, lapisan ini banyak mengandung ozon (O3) dan disebut juga ozonosfer.
3)      Lapisan campuran, terletak antara 50-80 km, dengan temperatur antara -70 0C sampai + 80 0C.

c.       Ionosfer
Ketinggian lapisan ini antara 80 – 800 km, lapisan ini terjadi ionisasi atom-atom udara oleh radiasi sinar-sinar dan ultraviolet yang dipancarkan oleh sinar matahari. Akibatnya, lapisan ini terdapat lapisan inversi (lapisan atmosfer yang semakin naik suhunya bukan semakin rendah melainkan semakin tinggi). Dan lapisan ini merupakan lapisan yang panas, ada ahli yang menyebut lapisan ini sebagai lapisan termosfer.

d.      Eksosfer
Lapisan eksosfer adalah lapisan terluar dari atmosfer, ketinggiannya antara 500-1000 km, butir-butir gas pada lapisan ini dapat meloloskan diri ke angkasa luar sehingga lapisan ini disebut juga dissipasisfer.

B.     CUACA DAN IKLIM
1.      Pengertian Cuaca dan Iklim
Cuaca adalah keadaan udara pada suatu saat dan pada suatu tempat/daerah yang sempit. Misalnya : cuaca y cerah, banyaknya awan, tekanan angin yang tinggi, panas atau sejuk.
Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah yang relatif luas dan waktu yang relatif lama (puluhan tahun), ilmu yang mempelajarinya adalah meteorologi dan ilmu yang mempelajari iklim adalah klimatologi.

2.      Unsur-unsur Cuaca dan Iklim
a.       Suhu udara
Suhu udara diukur dengan termometer, kertas yang berisikan catatan suhu disebut termogram. Macam-macam termometer dan dapat digunakan untuk mengukur suhu udara, yaitu termometer air raksa, maksimum, miminum, maksimum dan minimum. Tipe six belani, binetal, bourdan, dan termometer tahanan, di bawah ini digambarkan termometer maksimum-minimum tipe six belani.




                                                                                                        _______ Uap alkohol








0                                                                                                          30 suhu maksimum

10     ___ suhu minimum                                                                   20

20                                                                                                        10


30                                                                                                        0
 













Pengukuran suhu udara dilakukan secara terus menerus selama 24 jam sehingga didapatkan suhu rata-rata harian. Ini digunakan untuk menentukan suhu bulanan, suhu rata-rata bulanan digunakan untuk menentukan suhu tahunan dan suhu rata-rata bulanan diambil selama satu tahun dan suhu rata-rata tahunan diambil selama beberapa tahun.

b.      Tekanan udara
Adalah udara yang mempunyai massa sehingga dapat menekan permukaan bumi. Alat untuk mengukur tekanan udara disebut barometer. Barometer ditemukan oleh Torricelli pada tahun 1644, hasil penemuan alat pengukur tekanan udara y lain adalah barometer anaroid, barometer ini mudah dibawa ke lain tempat dan dapat juga digunakan untuk mengukur tinggi tempat di atas permukaan air laut. Garis-garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai tekanan udara yang sama disebut Isobar.

c.       Angin
Adalah aliran udara dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Angin dapat terjadi jika ada faktor-faktor yang menyebabkan angin mempunyai arah dan kecepatan. Biasanya untuk menentukan arah angin, digunakan bendera angin, dan kantong angin. Arah bendera angin selalu menunjuk arah angin tersebut datang, kecepatan angin diukur dengan anemometer dan hasil catatannya disebut anemoram. Satuan kecepatan angin adalah km per jam atau knot (1 knot = 1,854 per jam).

d.      Kelembaban Udara
Ada 2 macam yaitu kelembaban absolut (multak) dan kelembaban relatif (nisbi). Kelembaban absolut adalah banyaknya uap air yang terdapat dalam 1 meter kubik udara. Sedangkan kelembaban relatif adalah perbandingan antara jumlah uang air yang ada dalam udara pada volume dan suhu, alat pengukur kelembaban relatif disebut higrometer.















Rumus untuk menghitung kelembaban relatif :
 
                                                  Kelembaban udara absolut
        Kelembaban relatif    = --------------------------------------       x 100%
                                                          Nilai jenuh udara

e.       Curah Hujan
Adalah banyaknya air hujan yang jatuh sampai ke permukaan tanah, banyaknya curah hujan diukur dengan alat ukur curah hujan (fluviometer) yang disebut ombiometer. Ombiometer ini dipasang di tempat yang tidak dilindungi oleh pohon atau bangunan. Ada beberapa tempat di permukaan bumi yang mempunyai curah hujan yang sama, tempat-tempat yang mempunyai curah hujan yang sama sering digambarkan pada peta dalam bentuk garis-garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai curah hujan yang sama disebut isohiet.

f.       Awan
Adalah kumpulan titik air atau kristal es yang terjadi karena adanya kondensasi uap air yang terdapat pada atmosfer, awan terjadi karena udara yang mengandung uap air naik sehingga suhunya turun sampai di bawah titik embun, awan ini dapat berupa benda padat atau gas.
Secara garis besar awan mempunyai tiga bentuk, yaitu :
1)      Awan sirus (cirrus) atau awan bulu adalah awan yang tipis seperti serat atau seperti bulu. Sangat tinggi dan biasanya terdiri dari kristal-kristal air.
2)      Awan stratus atau awan berlapis adalah awan yang rata, hampir tidak mempunyai bentuk tertentu. Biasanya berwarna kelabu dan menutup langit pada daerah yang luas.
3)      Awan kumulus atau awan bergumpal adalah awan tebal dengan gerakan vertikal. Di bagian atas berbentuk setengah bulatan (dome) atau seperti kubis dan di bagian bawahnya rata.

C.    POLA GERAKAN UDARA DAN KAITANNYA DENGAN KEHIDUPAN
Sifat udara mudah bergerak, ada bermacam-macam penyebab dan bentuk gerakan udara, bentuk gerakan udara ada yang konveksi, adveksi dan turbulensi.
1.      Konveksi
Matahari memancarkan sinarnya ke seluruh arah, salah satu pemancaran sinar tersebut ke arah bumi sehingga bumi menjadi panas, daratan memanaskan udara sehingga volume udara menjadi bertambah besar, udara yang dipanaskan naik dan tempatnya diganti oleh udara yang masih dingin, gerakan udara secara vertikal ini disebut gerakan antara konveksi dan gerakan udara ini terjadi di daerah khatulistiwa.
2.      Adveksi dan Turbulensi
Perbedaan tekanan udara antara tempat yang satu dengan tempat yang lain menyebabkan terjadinya gerakan udara, gerakan udara terjadi secara horizontal atau mendatar. Contohnya : gerakan udara dari daerah kutub ke daerah khatulistiwa yang berjalan sepanjang tahun, gerakan udara dari laut ke darat (siang hari), gerakan udara dari darat ke laut (malam hari), gerakan semacam ini disebut gerakan udara adveksi.
Gerakan udara adveksi memberi dampak bagi kehidupan, dampak ini dapat bersifat positif dan juga bersifat negatif. Gerakan udara berdampak positif yaitu (1) membawa zat-zat seperti O2 dan N ke tempat yang mengalami kekurangan zat-zat. (2) udara yang membawa uap air dapat menimbulkan hujan, gerakan udara berdampak negatif yaitu menimbulkan angin ribut dan membawa zat-zat pencemar, contoh: asap pabrik.
Adapun gerakan udara turbulnsi adalah gerakan udara yang berputar-putar, contoh : gerakan udara yang ditimbulkan oleh pesawat udara.

D.    SIKLON, ANTISIKLON DAN DAERAH KONVERGENSI ANTARTROPIK
Siklon dan antisiklon
Siklon adalah tekanan udara yang rendah, tekanan udara yang rendah ini dapat terjadi di daerah lintang sedang dan di daerah tropik. Angin siklon ialah angin yang berputar menuju ke pusat, di belahan bumi utara, arah gerakan angin ini berlawanan dengan arah jarum jam sedangkan di belahan bumi selatan arah angin siklon searah dengan arah jarum jam.
Jika daerah bertekanan udara rendah mengelilingi daerah yang bertekanan tinggi terjadilah putaran angin dari pusat menuju daerah sekitar. Angin ini disebut angin antisiklon, di belahan bumi utara arah gerakan angin antisiklon searah dengan arah jarum jam sedangkan di belahan bumi selatan arah angin antisiklon berlawanan dengan arah jarum jam.
Siklon dibedakan atas 3 macam yaitu :
1.      Siklon gelombang yang terjadi di daerah lintang sedang sampai pada daerah lintang tinggi. Siklon ini sering disebut ekstrasiklon. Kekuatannya dari lemah hingga sampai kuat.
2.      Siklon tropik yang terjadi di atas laut yang terletak di daerah tropik, kekuatannya dari sedang sampai sangat kuat, bersifat sangat merusak.
3.      Tornado, badai yang kecil tetapi merupakan siklon yang sangat kuat dan bersifat sangat merusak.
Gerakan udara dari daerah bertekanan udara tinggi ke daerah bertekanan rendah itu disertai dengan gerakan udara yang naik sebagai akibat pemanasan. Naiknya udara ini menyebabkan suhu udara turun kembali sehingga dapat menimbulkan hujan (hujan konveksi).

KESIMPULAN


·         Atmosfer merupakan bagian bumi yang terdiri dari campuran beberapa gas yang mengelilingi bagian bumi yang padat dan cair.
·         Dalam kehidupan sehari-hari manusia juga selalu berhubungan dengan apa yang disebut cuaca dan iklim pada daerah yang sempit.
·         Siklon merupakan tekanan udara yang rendah dan dapat terjadi di daerah lintang yang sedang dan di daerah tropik.
·         Sifat dari udara yaitu mudah bergerak dan juga matahari memancarkan sinarnya ke seluruh arah (yaitu bumi) sehingga bumi menjadi panas.

Semoga semua informasi dari buku makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi diri kita sendiri dan kami ucapkan terima kasih.


DAFTAR PUSTAKA


Bemmelen. R.W. Van. (1949). The Geology of Indonesia. Vol.IA. Batavia : Government Printing Office the Hogue.
Bintarto, R. dan S. Hadisumarno (1979). Metode Analisa Geografi. Jakarta : LP3ES.
Biro Pusat Statistik (1992). Statistika Indonesia. Jakarta : BPS.
Biro Pusat (1994). Statistika Lingkungan Hidup Indonesia. Jakarta : BPS.
Biro Pusat (1995). Statistika Lingkungan Hidup Indonesia. Jakarta : BPS.
Clark, Audrey N. (1993). The Penguin Dictionary of Geography. Victoria : Geographical Publication.
Daldjoeni, H. (1987). Pokok-pokok Geografi Manusia. Bandung : Alumni.
Emmons. W.H. Ira. S. Alison, Clinton R. Stauffer, dan George A. Thiel (1960). Geology : Principles and Process. New York : Mc Graw Hill Book Company.
Fairchild, Johnson E. (1964). Principles of Geography. New York : Holt, Rineheart and Winston Inc.
Foth. H.D. (1984). Dasar-dasar Ilmu Tanah. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Hartono. (1996). Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis. Makalah Seminar di UNS tanggal 4 Desember 1996.
Katili. J.A. dan P. Marks. (1963). Geologi. Bandung : Kilat Maju.
Koentjaraningrat. (1984). Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta : Gramedia.
Koentjaraningrat. (1985). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Aksara Baru.